Selasa, Mei 20, 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
Wartasia.com
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
Wartasia.com
No Result
View All Result
Beranda Lainnya

Kontroversi Bom Cluster dan Bahaya Bahan Peledak yang Tersisa

Bom cluster, serangan mematikan dengan ancaman jangka panjang bagi warga sipil.

Adi Rizki Ramadhan Adi Rizki Ramadhan
15 Juli 2023
in Lainnya
2
Bom Cluster

Bom Cluster. inet

90
SHARES
751
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappShare ke Twitter
London – Bom tandan, munisi tandan, atau bom curah sering dikenal sebagai bom cluster. Penggunaan bom cluster telah menjadi sumber kontroversi karena potensinya untuk mengancam penduduk sipil dengan sebaran area yang luas.

Bom cluster terdiri dari sejumlah bom kecil yang tersebar, yang memungkinkannya memiliki cakupan area yang lebih luas daripada ledakan tunggal yang terkonsentrasi. Kelebihan ini dianggap efektif dalam merusak target di area tertentu, seperti pasukan infanteri, formasi artileri, dan konvoi truk militer.

Bahan Peledak yang Mematikan dan Tersisa dalam Jangka Waktu Lama

Namun, ancaman lain yang tak kalah mengerikan adalah bom cluster meninggalkan jejak bahan peledak yang dapat mematikan bagi warga sipil. Sebab, bom yang tidak meledak dapat bertahan dalam waktu lama dan dikhawatirkan mengancam warga sipil yang mengetahuinya.

Bom cluster biasanya dijatuhkan dari pesawat terbang atau ditembakkan dari darat atau laut, terbuka di udara untuk melepaskan puluhan atau ratusan bom ini. Setelah dilepaskan, bom-bom kecil yang berada di dalam nya bisa menutupi area hingga seukuran beberapa lapangan sepak bola.

Siapa pun yang berada di area serangan nya, baik militer maupun sipil, sangat mungkin terbunuh atau terluka parah. “Amunisi cluster mendapat julukan “hujan baja” karena efeknya yang intens dan meluas,” kata Mark Cancian, penasihat senior di Pusat Kajian Strategis dan Internasional dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Jumat (14/7/2023).

Bom cluster terdiri dari tabung logam silinder, biasanya berbobot 1.000 pound atau 454 kg, yang ditembakkan dari darat atau udara. Saat bergerak melalui udara, tabung itu mulai berputar sebelum melepaskan isinya, biasanya sekitar 200 bom kecil, masing-masing panjangnya sekitar delapan inci.

Bom-bom ini jatuh ke tanah, terkadang dengan bantuan parasut, untuk mendelay ledakan sampai mengenai target. Sayangnya, sebagian besar bom gagal meledak saat mendarat dan bisa berpotensi menimbulkan bahaya yang mematikan di kemudian hari.

Sebagian kecil bom tidak meledak saat mendarat, biasanya saat bersentuhan dengan tanah lunak atau basah. Benda-benda ini dapat tetap berada di tanah dengan potensi meledak selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.

Tags: BomBom Tandan
Previous Post

Penyakit Tulang Menjadi Sebab Kepunahan Serigala Purba dan Kucing Bertaring Tajam

Next Post

Penguatan Armada Laut Hitam dan Perbedaan Sistem Rudal Pantsir-M

Next Post
Kapal Perang

Penguatan Armada Laut Hitam dan Perbedaan Sistem Rudal Pantsir-M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERLANGGANAN BERITA & ARTIKEL

Wartasia.com

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia

Navigate Site

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia