Pertanyaan mengenai alien tersebut kemudian dijawab langsung oleh Elon Musk dalam sebuah diskusi di Twitter Space belum lama ini. Namun, diskusi tersebut sebenarnya tidak berfokus pada alien, melainkan lebih berkaitan dengan kecerdasan buatan: risiko, manfaat, dan masa depan AI yang akan datang. Hal ini dikarenakan Musk sendiri memiliki startup baru bernama xAI yang mengkhususkan diri pada pengembangan AI.
Tapi, pembahasan diskusi jadi sedikit menyimpang, masuk ke dalam topik luar angkasa, serta peradaban multi-planet dan tentu saja: alien.
Musk, yang memiliki misi membawa umat manusia ke Mars, berpikir bahwa, “kita harus bisa menjadi peradaban penjelajah luar angkasa, semacam spesies multi-planet,” kata bos Space X itu.
Meski demikian, misi tersebut mungkin belum akan terwujud dalam waktu dekat. Nah, untuk sementara waktu, Musik berniat menjelajahi beberapa realitas fundamental alam semesta, sesuatu yang digaungkan dalam pernyataan misi perusahaan AI barunya, xAI.
Musk ingin AI bisa memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan terkait alam semesta. “Jika saya berbicara tentang motivasi pribadi saya di sini, saya selalu bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini,” kata Musk.
“Saya mencoba memahami sifat Alam Semesta. Apakah ada alien? Di mana mereka? Alam Semesta telah ada selama miliaran tahun, jadi mengapa kita belum melihat bukti adanya alien?” tambahnya.
Menurut Musk, banyak orang percaya bahwa pemerintah menyembunyikan keberadaan alien. “Tapi sejauh ini saya tidak melihat bukti adanya alien. Dan saya selalu ditanya soal ini,” ungkapnya.
Ia mengatakan, memang wajar jika publik sangat penasaran dengan adanya alien. Minimnya bukti-bukti keberadaan alien, menurut Musk, justru menakutkan.
“Ini artinya kehidupan, maupun kesadaran ternyata sangat langka. Mungkin kita satu-satunya, paling tidak di Galaksi ini.
Nah, kita sebagai satu-satunya kehidupan bagi saya tampak seperti lilin kecil dalam kegelapan yang pekat. Nah, kita harus melakukan yang terbaik untuk memastikan lilin itu tidak padam.”
Pertanyaan mengenai alien tersebut kemudian dijawab langsung oleh Elon Musk dalam sebuah diskusi di Twitter Space belum lama ini. Namun, diskusi tersebut sebenarnya tidak berfokus pada alien, melainkan lebih berkaitan dengan kecerdasan buatan: risiko, manfaat, dan masa depan AI yang akan datang. Hal ini dikarenakan Musk sendiri memiliki startup baru bernama xAI yang mengkhususkan diri pada pengembangan AI.
Tapi, pembahasan diskusi jadi sedikit menyimpang, masuk ke dalam topik luar angkasa, serta peradaban multi-planet dan tentu saja: alien.
Musk, yang memiliki misi membawa umat manusia ke Mars, berpikir bahwa, “kita harus bisa menjadi peradaban penjelajah luar angkasa, semacam spesies multi-planet,” kata bos Space X itu.
Meski demikian, misi tersebut mungkin belum akan terwujud dalam waktu dekat. Nah, untuk sementara waktu, Musik berniat menjelajahi beberapa realitas fundamental alam semesta, sesuatu yang digaungkan dalam pernyataan misi perusahaan AI barunya, xAI.
Musk ingin AI bisa memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan terkait alam semesta. “Jika saya berbicara tentang motivasi pribadi saya di sini, saya selalu bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini,” kata Musk.
“Saya mencoba memahami sifat Alam Semesta. Apakah ada alien? Di mana mereka? Alam Semesta telah ada selama miliaran tahun, jadi mengapa kita belum melihat bukti adanya alien?” tambahnya.
Menurut Musk, banyak orang percaya bahwa pemerintah menyembunyikan keberadaan alien. “Tapi sejauh ini saya tidak melihat bukti adanya alien. Dan saya selalu ditanya soal ini,” ungkapnya.
Ia mengatakan, memang wajar jika publik sangat penasaran dengan adanya alien. Minimnya bukti-bukti keberadaan alien, menurut Musk, justru menakutkan.
“Ini artinya kehidupan, maupun kesadaran ternyata sangat langka. Mungkin kita satu-satunya, paling tidak di Galaksi ini.
Nah, kita sebagai satu-satunya kehidupan bagi saya tampak seperti lilin kecil dalam kegelapan yang pekat. Nah, kita harus melakukan yang terbaik untuk memastikan lilin itu tidak padam.”