Samarinda – Kabar rumah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi digeledah KPK beredar di pesan grup WhatsApp. Setelah dikonfirmasi kepada yang bersangkutan, informasi tersebut ternyata hoaks.
“Hoaks. Pagi-pagi gue lagi main dengan cucu, gak ada yang datang,” ujar Pras, sapaan akrab Ketua DPRD DKI Jakarta kepada wartawan, Jumat (20/1).
Kabar burung tersebut beredar setelah sebelumnya Gedung DPRD DKI Jakarta digeledah KPK pada Selasa (17/1) lalu. Dalam penggeledahan itu, kantor Ketua DPRD DKI Jakarta juga turut didatangi penyidik KPK.
Senada dengan Pras, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut bahwa informasi soal penggeledahan rumah politisi PDI-P itu belum terinformasi kepadanya. “Sejauh ini tidak ada info tersebut, ya,” ujarnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil mengamankan barang bukti usai menggeledah kantor DPRD DKI Jakarta, pada Selasa (17/1) kemarin. Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah satu yang digeledah ruang kerja Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dan anggota DPRD Mohamad Taufik.
“Setidaknya ada enam ruangan yang dilakukan penggeledahan di antaranya ruang kerja di lantai 10, 8, 6, 4, 2 dan staf komisi C DPRD DKI Jakarta,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri dalam keterangannya, Rabu (18/1).
Ali menyampaikan, tim penyidik menemukan bukti berupa dokumen dan bukti elektronik yang berkaitan dengan persetujuan penyertaan modal pengadaan tanah di Pulo Gebang, Jakarta Timur.
“Dari penggeledahan ini tim penyidik menemukan berbagai dokumen dan alat bukti elektronik yang di antaranya diduga terkait proses pembahasan dan persetujuan penyertaan modal pada Perumda Sarana Jaya di DPRD DKI Jakarta yang kemudian dipergunakan untuk pengadaan tanah di Pulo Gebang Jakarta,” ucap Ali.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Tazkia Royyan Hikmatiar