Sebagian orang berpendapat bahwa makanan tersebut adalah pizza, karena terdapat keju yang diletakkan di bagian atas hidangan tersebut. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa itu adalah panis focacius atau “roti perapian”, yang terbuat dari adonan ragi yang terdiri dari tepung, minyak zaitun, air, dan garam. Dikutip dari laman Live Science, Kamis (29/6/2023)
Mengungkap Misteri Lukisan Focaccia di Lukisan Dinding Romawi di Pompeii
Lukisan dinding Romawi dengan latar belakang hitam, sajian hidangan ini mencakup gelas anggur penuh di atas nampan perak, kurma, delima, dan karangan bunga beri kuning di samping tongkat biru yang dibungkus pita merah. Namun, karbohidrat di sebelah kiri baki paling menarik perhatian.
“Bagaimana mungkin kita tidak memikirkan pizza,” kata Direktur Jenderal Taman Arkeologi Pompeii Gabriel Zuchtriegel, Pizza diketahui makanan yang lahir sebagai hidangan ‘miskin’ di Italia selatan yang kini telah mendunia.
Pizza seperti yang kita kenal sekarang, disajikan dengan tomat dan mozzarella, dipanggang di Italia pada tahun 1800-an. Sebaliknya, lukisan dinding Romawi kemungkinan juga menampilkan focaccia datar, makanan yang biasa dimakan di kota Pompeii sebelum hancur dalam letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M.
Referensi untuk roti seperti focaccia juga dapat ditemukan dalam literatur Latin. Beberapa penulis Romawi menggambarkan roti ini disajikan bersama sayuran, buah-buahan, bawang putih, herba, dan keju seperti pecorino Romano yang disebarkan di atas roti pipih sebagai makanan hemat yang khas.
“Makanan ini cocok dengan lukisan itu, yang memiliki titik-titik warna-warni yang tampak seperti roti pipih dengan rempah-rempah dan bumbu seperti pesto,” kata para arkeolog.
Sedangkan lukisan yang ditemukan di Pompeii termasuk genre lukisan yang disebut xenia dengan motif yang mewakili keramahan. Penempatan lukisan di atrium rumah dapat mencerminkan keinginan pemilik rumah untuk memperlakukan tamu dengan baik.
Lukisan ditemukan saat penggalian di Regio IX, bagian dari kota kuno yang berisi campuran rumah tinggal dan bangunan komersial, seperti binatu dan toko roti. Ditemukan juga sisa-sisa kerangka setidaknya tiga orang.