Sabtu, Juni 14, 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
Wartasia.com
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
Wartasia.com
No Result
View All Result
Beranda Lainnya

Penyakit Tulang Menjadi Sebab Kepunahan Serigala Purba dan Kucing Bertaring Tajam

Tim peneliti memeriksa ratusan tulang kucing bertaring tajam dan serigala yang mengerikan untuk mencari bukti penyakit yang disebut osteochondrosis dissecans (OCD), cacat yang terbentuk pada tulang di sepanjang sendi.

Adi Rizki Ramadhan Adi Rizki Ramadhan
15 Juli 2023
in Lainnya
3
Penyakit Tulang

Kucing Bertaring Belati. (.Inet)

92
SHARES
767
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappShare ke Twitter
Washington – Dua predator kuno yang sudah punah, yakni serigala purba yang menyeramkan dan kucing bertaring tajam, telah mengalami kepunahan yang salah satunya disebabkan oleh perkawinan dalam keluarga. Bukti mengenai hal ini terlihat dari tanda-tanda penyakit tulang yang umumnya tidak terlihat pada hewan liar.

Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang ekosistem Amerika Utara, para ilmuwan telah melakukan penelitian terhadap penyakit tulang hewan yang berasal dari akhir zaman es terakhir pada periode Pleistosen sekitar 12.000 tahun yang lalu. Tulang-tulang dari kedua spesies predator kuno ini ditemukan di sebuah lokasi yang disebut sebagai lubang tar La Brea, yang saat ini dikenal sebagai Hollywood Barat.

Kucing bertaring tajam dan serigala purba yang menakutkan tampaknya telah menderita penyakit tulang dan persendian menjelang akhir keberadaan mereka. Sebuah penemuan menunjukkan bahwa kedua predator ini kawin sedarah saat mereka punah.

“Mereka tampak begitu besar dan menakutkan. Namun, bukti penyakit ini mungkin menunjukkan bahwa kucing bertaring tajam dan serigala yang mengerikan sedang melalui masa-masa sulit,” kata Mairin Balisi, ahli paleontologi Museum Paleontologi Raymond M. Alf di California, kepada Live Science, Kamis (13/7/2023).

Tim peneliti memeriksa ratusan tulang kucing bertaring tajam dan serigala yang mengerikan untuk mencari bukti penyakit yang disebut osteochondrosis dissecans (OCD), cacat yang terbentuk pada tulang di sepanjang sendi. Penyakit ini dapat terjadi pada anjing dan kucing modern, juga manusia, dan meningkatkan risiko terkena osteoartritis, penyakit sendi yang menyakitkan.

Balisi mengatakan mereka tidak berharap menemukan banyak bukti OCD pada karnivora ini karena tidak banyak data tentang penyakit tulang dan persendian pada hewan liar modern. Tetapi 6% femur kucing bertaring tajam yang mereka pelajari memiliki cacat tersebut.

Pada serigala yang mengerikan, 2,6% tulang paha dan 4,5% bahu mereka cacat. Sebagian besar cacat kecil, tetapi ada yang lebih besar dan beberapa menunjukkan tanda radang sendi, seperti pertumbuhan tulang. Para peneliti mempublikasikan hasilnya Rabu (12 Juli) di jurnal PLOS One.

Para peneliti berspekulasi bahwa spesies tersebut melakukan perkawinan sedarah karena ukuran populasinya semakin kecil dan mendekati kepunahan. Diketahui anjing yang terkena OCD cenderung memiliki keturunan yang tinggi.

Karena raksasa zaman es ini secara geografis terisolasi satu sama lain, tingkat perkawinan sedarah mungkin telah meningkat. Perkawinan sedarah mengarah pada peningkatan penyakit yang diturunkan, OCD mungkin menjadi lebih umum karena kematian mereka semakin dekat.

Namun, tidak ada bukti genetik yang tersimpan di lubang tar untuk menguji teori ini secara langsung. Ashley Reynolds, seorang ahli ekologi evolusi di Universitas Ottawa dan Museum Alam tertarik untuk mengetahui apakah OCD juga menjadi masalah pada hewan liar modern yang mengalami perkawinan sedarah, terutama cheetah (Acinonyx jubatus).

“Melihat penyakit semacam ini dalam catatan fosil sangat menarik, karena memberi kita pandangan holistik tentang bagaimana hal-hal ini berevolusi. Bagaimana mereka dapat berubah seiring waktu,” kata Reynolds.

Tags: Kucing Bertaring TajamPenyakit TulangSerigala Purba
Previous Post

Upaya Bersama Menurunkan Angka Stunting di 12 Provinsi Prioritas di Indonesia

Next Post

Kontroversi Bom Cluster dan Bahaya Bahan Peledak yang Tersisa

Next Post
Bom Cluster

Kontroversi Bom Cluster dan Bahaya Bahan Peledak yang Tersisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERLANGGANAN BERITA & ARTIKEL

Wartasia.com

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia

Navigate Site

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia