Minggu, Mei 18, 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
Wartasia.com
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
Wartasia.com
No Result
View All Result
Beranda Lainnya

Tanda Kehancuran AS di 2030 Makin Dekat

AS kuat tetapi kegagalan memberantas ideologi melahirkan ISIS. Prediksi American Decline sejak 1970-an. China bangkit karena kebodohan AS.

Firman Fahri Firman Fahri
16 April 2023
in Lainnya
2
tanda kegagalan amerika serikat

Bendera Amerika Serikat dalam senja (.inet)

90
SHARES
746
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappShare ke Twitter

Amerika Serikat selama abad ke-19, menjadi salah satu kekuatan dunia yang kuat. Pada Perang Dunia II, AS berhasil mengakhiri pertempuran setelah menggunakan bom atom untuk menghentikan Jepang.

Sama halnya dengan saat mencapai episode ke-30 dalam sejarah Perang Dingin, AS berhasil memenangkan persaingan ideologi melawan Uni Soviet dan paham komunis setelah Presiden Soviet, Mikhail Gorbachev, mengumumkan pembubaran negaranya sendiri setelah berdiri selama 74 tahun.

Berbagai raihan kemenangan itu jelas membuat AS sangat digdaya dan memiliki kekuatan tak terhingga, sekaligus membuatnya sebagai polisi dunia di sektor ekonomi atau politik. Atas nama demokrasi dan liberalisasi, AS kerap melakukan perluasan hegemoni yang disebut Pax Americana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski begitu, tulis Tom Mc Tague di The Atlantic, kekuatan besar AS juga diiringi oleh kerentanan kehancuran yang begitu besar. Sebab, ketidaksukaan publik dunia atas kedudukan AS membuat mereka menginginkan keruntuhan dari negara yang berdiri pada 1776 itu.

Contoh ini terlihat pada sikap AS menghadapi pertempuran. Merujuk paparan The New Rules of War: Victory in the Age of Durable Disorder (2019), perlu dipahami setelah 1945 perang di dunia tak hanya berada di lingkup satu negara, alias melintasi batas-batas politik negara.

Hal ini disebabkan karena perang lebih didasari oleh sentimen kebangsaan dan keagamaan yang militannya bisa lintas negara. Pertarungan antara suku A dan B, bisa saja berada di 2-3 negara.

Pandangan baru inilah yang gagal dipahami oleh AS. Mereka memakai strategi perang dunia, bahwa kemenangan diraih usai membunuh pemimpin dan menghancurkan militer musuh.

Disinilah letak masalahnya. Dalam tiap pertempuran, AS berhasil menghancurkan militer dan pemimpin, tetapi tidak dengan ideologis atau pemikirannya yang tetap eksis.

Kegagalan dalam memberantas akar ideologi yang menyebar di berbagai negara dan terlalu percaya diri setelah membunuh pemimpin, menyebabkan munculnya kelompok ekstremis yang mempromosikan gerakan terorisme global. Salah satu contohnya adalah kelompok ISIS, yang terbukti melakukan serangan terorisme terhadap Barat, terutama AS, dengan tujuan menghancurkan AS itu sendiri.

Kasus-kasus seperti ini sebetulnya jadi boomerang bagi AS. Sejak tahun 1970-an, dan memuncak saat memasuki abad ke-20, sudah ada berbagai prediksi American Decline atau kemunduran AS.

Sebagaimana dipaparkan Nicholas Kitchen & Michael Cox dalam “Power, structural power, and American decline” (Cambridge Review of International Affairs, 2019), penyebab kemunduran saat memasuki abad ke-20 ini disebabkan karena AS membuat seluruh dunia kecewa karena agresi militer dan sistem kapitalismenya.

Khusus yang terakhir, model kapitalisme AS yang sebelumnya begitu dominan dipandang telah merusak politik, menghambat pertumbuhan, dan melemahkan daya tarik AS dalam tatanan global. Berhubung mulai melemah, di sinilah China muncul dan bangkit.

Menariknya, kebangkitan China ini justru disebabkan, lagi-lagi, oleh kebodohan AS itu sendiri. Saat AS fokus mengacak-acak Timur Tengah yang berujung kekalahan, China, fokus berdagang dan meluaskan sayap pengaruh. Pada titik ini sebetulnya AS luput dan telat sadar kalau dirinya mengalami kemunduran.

Merujuk data IMF, pada 2000 PDB China hanya 7% dunia. Namun, dua dekade kemudian, nilainya berlipat ganda menjadi hampir 19%. Pada periode yang sama, PDB AS justru merosot dari 20% menjadi hampir 16%.

Aroma kemunduran ini juga pernah diprediksi oleh sejarawan AS, Alferd McCoyr. Menurutnya kenaikan harga, upah yang stagnan dan daya saing internasional yang mulai pudar akan datang.

Mengutip Big Think, pada tahun 2025 kekuatan AS sudah compang-camping dan memudar. Lalu lima tahun kemudian, dollar AS akan kehilangan statusnya sebagai mata uang dunia yang berakibat pada hilangnya hegemoni AS di dunia.

Sebetulnya pernyataan Alferd ini sudah mulai terlihat. Amerika Serikat (AS) kini mulai “dijauhi” sejumlah negara. Ini terlihat dari mata uang, dedolarisasi, hingga trend pergaulan global.

Dari sisi mata uang, upaya ‘membuang’ dolar AS dilakukan sejumlah pihak. Di antaranya negara-negara yang bergabung dalam BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan).

Di segi pergaulan internasional, AS pun mulai “dilupakan” beberapa negara termasuk sekutu dekatnya. Sebut saja Arab Saudi yang tiba-tiba membina hubungan kembali dengan Iran, di bawah mediasi China, sebagaimana diberitakan Reuters dan AFP.

Belum lagi Prancis, usai Presiden Emmanuel Macron menemui Presiden China Xi Jinping pekan lalu. Macron mengatakan Eropa harus mengurangi “ketergantungannya” pada AS.

Eropa, tegasnya, harus menghindarkan diri dari terseret ke dalam konfrontasi antara AS dan China atas Taiwan. Macron, dimuat Politico, menekankan teori “otonomi strategis” untuk Eropa, yang mungkin dipimpin oleh Prancis untuk menjadi negara adikuasa ketiga.

Tags: Amerika SerikatPax AmericanaPerang dunia 3
Previous Post

Korban Sipil Berjatuhan, Sudan bak ‘Neraka’ Gegara Kudeta

Next Post

Ramai-Ramai Negara Mulai Menjauhi AS, Ada Apa?

Next Post
negara-negara mulai menjaui as

Ramai-Ramai Negara Mulai Menjauhi AS, Ada Apa?

Comments 2

  1. open a binance account says:
    8 bulan ago

    Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

  2. binance registration says:
    3 bulan ago

    I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERLANGGANAN BERITA & ARTIKEL

Wartasia.com

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia

Navigate Site

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia