Menurut Rene Laureijs, seorang ilmuwan proyek untuk misi Euclid, Euclid bukan hanya sekadar teleskop luar angkasa, melainkan merupakan pendeteksi energi gelap. Setelah Euclid mengidentifikasi temuan-temuan baru, peran teleskop James Webb akan berlanjut untuk menginvestigasi lebih lanjut hasil temuan tersebut. Hal ini dilaporkan oleh SINDOnews dari laman Space pada Jumat (30/6/2023).
Teleskop Luar Angkasa James Webb Bantu Teleskop Euclid Memetakan 36% Langit
Dengan menggunakan data ini, para ilmuwan berharap untuk menghitung waktu ekspansi alam semesta selama ribuan tahun. Kemudian menunjukkan dengan tepat kapan energi gelap, yang sekarang merupakan 68% hingga 72% dari energi dan materi alam semesta, mulai mempercepat kosmos.
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, Euclid akan mempelajari cahaya dari galaksi-galaksi awal pada panjang gelombang inframerah-dekat, serupa dengan yang dilakukan Teleskop James Webb dengan Kamera Inframerah Dekat (NIRCam). “Di mana Webb dapat mengamati waktu yang sangat jauh ke belakang dan memperbesar detailnya, Euclid dapat pergi dengan cepat dan lebar,” keterangan ESA.
Euclid mampu melihat area langit 100 kali lebih lebar dari NIRCam milik Webb. Sebagai contoh, Euclid akan mengumpulkan data dari 40.000 bidang langit, dengan masing-masing potongan mencakup dua bulan purnama dan menampung 10GB data.
Teleskop James Webb akan melengkapi tujuan Euclid dengan memberikan pengamatan tindak lanjut yang lebih dalam dari irisan langit yang lebih kecil serta dengan menyelidiki outlier dalam data. “Para ilmuwan berharap temuan Euclid membantu menjelaskan jika ada “revolusi” untuk pemahaman kita tentang hukum alam,” kata Yannick Mellier, seorang astronom di Institut Astrofisika Paris.
Menurut Rene Laureijs, seorang ilmuwan proyek untuk misi Euclid, Euclid bukan hanya sekadar teleskop luar angkasa, melainkan merupakan pendeteksi energi gelap. Setelah Euclid mengidentifikasi temuan-temuan baru, peran teleskop James Webb akan berlanjut untuk menginvestigasi lebih lanjut hasil temuan tersebut. Hal ini dilaporkan oleh SINDOnews dari laman Space pada Jumat (30/6/2023).
Teleskop Luar Angkasa James Webb Bantu Teleskop Euclid Memetakan 36% Langit
Dengan menggunakan data ini, para ilmuwan berharap untuk menghitung waktu ekspansi alam semesta selama ribuan tahun. Kemudian menunjukkan dengan tepat kapan energi gelap, yang sekarang merupakan 68% hingga 72% dari energi dan materi alam semesta, mulai mempercepat kosmos.
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, Euclid akan mempelajari cahaya dari galaksi-galaksi awal pada panjang gelombang inframerah-dekat, serupa dengan yang dilakukan Teleskop James Webb dengan Kamera Inframerah Dekat (NIRCam). “Di mana Webb dapat mengamati waktu yang sangat jauh ke belakang dan memperbesar detailnya, Euclid dapat pergi dengan cepat dan lebar,” keterangan ESA.
Euclid mampu melihat area langit 100 kali lebih lebar dari NIRCam milik Webb. Sebagai contoh, Euclid akan mengumpulkan data dari 40.000 bidang langit, dengan masing-masing potongan mencakup dua bulan purnama dan menampung 10GB data.
Teleskop James Webb akan melengkapi tujuan Euclid dengan memberikan pengamatan tindak lanjut yang lebih dalam dari irisan langit yang lebih kecil serta dengan menyelidiki outlier dalam data. “Para ilmuwan berharap temuan Euclid membantu menjelaskan jika ada “revolusi” untuk pemahaman kita tentang hukum alam,” kata Yannick Mellier, seorang astronom di Institut Astrofisika Paris.