Sabtu, Mei 24, 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
Wartasia.com
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
Wartasia.com
No Result
View All Result
Beranda Lainnya

Teleskop James Webb Bantu Euclid dalam Misi Pencarian Energi dan Materi Gelap

ESA akan mengoperasikan teleskop Euclid untuk memetakan 36% langit yang dapat diamati selama enam tahun. Teleskop JWST akan melengkapi bagian dari misi Euclid yang akan menyelidiki sifat energi gelap, dengan gaya "anti-gravitasi"

Adi Rizki Ramadhan Adi Rizki Ramadhan
1 Juli 2023
in Lainnya
1
Teleskop Luar Angkasa James Webb

Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) NASA akan menjadi mitra penting teleskop Euclid dalam pencarian energi gelap (dark energy) dan materi gelap (dark matter). Foto/NASA/ESA

90
SHARES
752
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappShare ke Twitter
Paris – Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) NASA akan berperan sebagai mitra penting bagi teleskop Euclid dalam usahanya untuk mempelajari energi gelap (dark energy) dan materi gelap (dark matter). Euclid adalah teleskop milik Badan Antariksa Eropa (ESA) yang akan ditempatkan sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi.
Menurut Rene Laureijs, seorang ilmuwan proyek untuk misi Euclid, Euclid bukan hanya sekadar teleskop luar angkasa, melainkan merupakan pendeteksi energi gelap. Setelah Euclid mengidentifikasi temuan-temuan baru, peran teleskop James Webb akan berlanjut untuk menginvestigasi lebih lanjut hasil temuan tersebut. Hal ini dilaporkan oleh SINDOnews dari laman Space pada Jumat (30/6/2023).

Teleskop Luar Angkasa James Webb Bantu Teleskop Euclid Memetakan 36% Langit 

ESA akan mengoperasikan teleskop Euclid untuk memetakan 36% langit yang dapat diamati selama enam tahun. Teleskop JWST akan melengkapi bagian dari misi Euclid yang akan menyelidiki sifat energi gelap, dengan gaya “anti-gravitasi” untuk menjelaskan mengapa alam semesta mengembang dengan kecepatan yang dipercepat.
Ketika alam semesta yang sangat panas dan padat lahir dengan Big Bang sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu, ruang angkasa itu membengkak lebih cepat dari kecepatan Cahaya. Ukuran alam semesta berlipat ganda setidaknya 90 kali lipat.
Inflasi itu mereda menjadi pertumbuhan yang stabil karena materi yang terwujud di alam semesta menarik dirinya sendiri karena gravitasi. Namun, kira-kira 5 miliar tahun yang lalu, energi gelap mengambil alih gravitasi sebagai gaya dominan dan mulai mempercepat perluasan alam semesta.
Untuk membantu para ilmuwan lebih memahami sifat energi gelap, Euclid diperkirakan akan mencakup 15.000 derajat persegi langit. Teleskop ini akan mensurvei sekitar 1,5 miliar galaksi dari alam semesta awal dengan menangkap cahaya yang berusia sekitar 10 miliar hingga 13 miliar tahun.“Euclid dirancang untuk menyelidiki energi gelap, yang sifat misteriusnya menimbulkan rasa tahu yang besar dalam kosmologi,” kata Guadalupe Canas Herrera, ahli kosmologi di ESA.

Dengan menggunakan data ini, para ilmuwan berharap untuk menghitung waktu ekspansi alam semesta selama ribuan tahun. Kemudian menunjukkan dengan tepat kapan energi gelap, yang sekarang merupakan 68% hingga 72% dari energi dan materi alam semesta, mulai mempercepat kosmos.

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, Euclid akan mempelajari cahaya dari galaksi-galaksi awal pada panjang gelombang inframerah-dekat, serupa dengan yang dilakukan Teleskop James Webb dengan Kamera Inframerah Dekat (NIRCam). “Di mana Webb dapat mengamati waktu yang sangat jauh ke belakang dan memperbesar detailnya, Euclid dapat pergi dengan cepat dan lebar,” keterangan ESA.

Euclid mampu melihat area langit 100 kali lebih lebar dari NIRCam milik Webb. Sebagai contoh, Euclid akan mengumpulkan data dari 40.000 bidang langit, dengan masing-masing potongan mencakup dua bulan purnama dan menampung 10GB data.

Teleskop James Webb akan melengkapi tujuan Euclid dengan memberikan pengamatan tindak lanjut yang lebih dalam dari irisan langit yang lebih kecil serta dengan menyelidiki outlier dalam data. “Para ilmuwan berharap temuan Euclid membantu menjelaskan jika ada “revolusi” untuk pemahaman kita tentang hukum alam,” kata Yannick Mellier, seorang astronom di Institut Astrofisika Paris.

Tags: James Webb
Previous Post

Penampakan Aneh Belut Laut Gulper, Punya Perut dan Rahang Besar

Next Post

Panduan Memotong Kurban Praktis dan Tepat Sesuai Syariat Islam

Next Post
Panduan Memotong Kurban

Panduan Memotong Kurban Praktis dan Tepat Sesuai Syariat Islam

Comments 1

  1. binance says:
    5 bulan ago

    Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERLANGGANAN BERITA & ARTIKEL

Wartasia.com

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia

Navigate Site

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia