Jika memang benar adanya, bintang gelap ini akan memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bintang-bintang biasa, dengan massa sekitar 10 juta kali massa Matahari dan mengeluarkan kecerahan sekitar 10 miliar kali lipat. Selain itu, bintang gelap yang ditangkan oleh teleskop luar angkasa ini juga akan memiliki diameter sekitar 10.000 kali lebih besar, artinya jika Matahari kita digantikan dengan bintang gelap, bintang tersebut akan meliputi seluruh tata surya kita, dengan permukaannya berada di dekat orbit Pluto.
Para astronom pada studi baru mengidentifikasi tiga kandidat bintang gelap pertama dalam data teleskop James Webb.
Tiga benda terang, diberi nama JADES-GS-z13-0, JADES-GS-z12-0, dan JADES-GS-z11-0, ditemukan oleh Webb dengan teleskop luar angkasa khusus pada Desember 2022 dan dianggap sebagai galaksi.
Namun, analisis spektroskopi menunjukkan bahwa mereka memiliki beberapa dari sifat yang diharapkan dari bintang gelap. Tentu saja, semenarik apa pun idenya, penelitian ini sangat spekulatif.
“Tapi jika beberapa objek yang terlihat seperti galaksi awal sebenarnya adalah bintang gelap, simulasi pembentukan galaksi lebih cocok dengan pengamatan,” kata Katherine Freese, rekan penulis studi tersebut dikutip SINDOnews dari laman NewAtlas, Senin (17/7/2023).
Model menunjukkan bahwa bintang gelap mungkin ada di alam semesta awal, dan sebenarnya bisa membantu menjelaskan misteri mengapa ada begitu banyak galaksi besar di alam semesta awal. Setelah “bahan bakar” materi gelap di intinya habis, materi biasa yang membentuk sebagian besar bintang runtuh menjadi lubang hitam, berpotensi menyediakan benih untuk lubang hitam supermasif.
Ini bisa mempercepat proses pembentukan galaksi. Galaksi-galaksi lain yang “terlalu dini” mungkin saja merupakan bintang gelap itu sendiri, karena mereka akan terlihat serupa dari jarak ini. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal PNAS.
Kita tidak hanya tidak tahu apakah bintang gelap itu ada, tetapi juga tidak sepenuhnya tahu apakah materi gelap ada untuk memberi daya pada mereka. Meski begitu, materi gelap harus ada dalam bentuk tertentu dari beberapa bentuk yang diusulkan.
Syukurlah, seperti hipotesis bagus lainnya, bintang-bintang gelap ini dapat diuji. Pengamatan masa depan dari Webb dapat menyelidiki sifat-sifat tertentu, termasuk peredupan atau kelebihan intensitas cahaya pada pita frekuensi tertentu, yang dapat membantu mengidentifikasi objek-objek ini.