GEMPA bumi di Cianjur dengan magnitudo 5,6 pukul 13.21 kemarin (21/11) langsung dibarengi kabar hoax. Informasi itu beredar menggunakan video amatir yang dikesankan merekam kondisi jalanan dan bangunan pascagempa. Katanya, situasi itu terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
”Pray for Cianjur,” cuit akun Twitter @isNfn Senin (21/11). Akun tersebut mem-posting pukul 17.13 WIB. Posting-an itu kurang lebih 3,5 jam mengudara setelah gempa bumi Cianjur, Jawa Barat. Hingga berita ini ditulis tadi malam, posting-an tersebut masih dapat dilihat. Sebagai antisipasi penghapusan, Wartasia.com sudah menyimpan di situs penyimpanan website (cutt.ly/GempaDiCianjur).
Sejak awal, rekaman amatir berdurasi 2 menit 20 detik itu penuh kejanggalan. Sebab, jika dilihat dengan saksama, kontur tanah setelah gempa bumi berbeda dengan di Cianjur. Terdengar pula logat tutur pada video tersebut berbeda dari bahasa Sunda pada umumnya.
Berdasar penelusuran menggunakan situs padanan gambar asal Rusia, yandex.com, Wartasia.com diarahkan pada rekaman dari sudut pandang berbeda. Namun, lokasinya sama. Yakni, saat gempa bumi di Palu dan Donggala pada 2018. Kanal YouTube Guardian News mengunggah kolase rekaman berbeda pada 1 Oktober 2018. Judul video tersebut berbunyi The car is on top of the house’ footage emerges from quake-ravaged Donggala.
Begitu keterangannya. Anda dapat melihat kemiripan situasi itu pada waktu ke-2.03 di cutt.ly/BukanDiCianjur.
Sementara itu, diberitakan Samarinda, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, per pukul 18.40 WIB, sebanyak 1.773 unit rumah rusak. Anda dapat membacanya di cutt.ly/UpdateCianjur. (zam/c19/jun)
—
FAKTA
Rekaman amatir suasana gempa bumi dari akun Twitter @isNfn adalah kejadian di Palu dan Donggala pada 2018.