Samarinda – Sebanyak 50 ribu siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kalimantan Timur (Kaltim) mengikuti pelatihan masuk dunia kerja dan industri selama dua hari, mulai Rabu, 7 Mei – Kamis, 8 Mei 2025.
Puluhan ribu peserta itu terdiri dari siswa kelas XII yang akan lulus dan masuk dunia kerja. Mereka mengikuti pelatihan kerja di hari pertama. Sebanyak 80 siswa di antaranya menerima materi langsung di lokasi kegiatan, yakni Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kaltim, Jalan Basuki Rahmat Samarinda.
Kemudian, 1.000 mengikuti via Zoom Meeting, dan 23.940 lainnya melalui kanal YouTube Dinas Pendidikan Kaltim.
Kegiatan ini juga diikuti oleh siswa kelas XI. Mereka menerima materi tentang digital marketing yang meliputi e-commerce, strategi optimasi media sosial, teknik live streaming selling, pembuatan konten kreatif, hingga penggunaan tools digital marketing.
Sebanyak 80 siswa mengikuti pelatihan secara langsung di lokasi kegiatan. Kemudian, 1.000 lainnya via Zoo Meeting dan 23.900 lainnya secara daring.
Saat membuka pelatihan tersebut, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyatakan bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan sektor industri dijalankan untuk menyiapkan lulusan SMK yang kompeten.
Melalui pelatihan ini, ia berharap dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan siswa SMK. Dengan demikian, mereka semakin mantap menentukan pilihan hidupnya, yakni menjadi pekerja atau pengusaha.
“Ekonomi sesungguhnya digerakkan oleh dua hal, masyarakat sebagai pekerja dan para pengusaha. Pemerintah hanya sebagai regulator. Maka anak-anak muda harus punya arah yang jelas,” ujar Rudy.
Harum, sapaan Rudy Mas’ud mengingatkan bahwa lulusan SMA/SMK masih dalam tahap belajar menemukan pilihan hidup untuk menopang perekonomian pribadinya. Maka ke depan, mereka diminta terus mengembangkan diri agar bisa berkontribusi bagi keluarga dan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kaltim juga menyinggung tentang 6.000 siswa SMK yang telah mendaftar dalam program pendidikan gratis Gratispol yang dicanangkan Pemprov Kaltim, termasuk untuk jenjang S1, S2, dan S3.
“Yang ingin jadi pekerja harus dilatih oleh profesional di bidang kerja. Yang ingin jadi pengusaha, mentornya harus pengusaha sukses. Mindset ini penting untuk membentuk masa depan,” pesannya.
Plt Kepala Dikbud Kaltim Rahmat Ramadhan menyatakan bahwa pelatihan ini sebagai bagian dari upaya menyambungkan pendidikan formal dengan kebutuhan nyata di dunia kerja dan industri.
“Pelatihan ini tidak hanya berisi teori. Tapi juga, praktik nyata, studi kasus, dan pendampingan dari mentor-mentor profesional,“ ujarnya saat memberikan sambutan.
“Materinya mencakup pengenalan budaya kerja, komunikasi efektif, penulisan CV, simulasi wawancara, hingga pengembangan mindset,” lanjut Rahmat.
Ia menyatakan bahwa pelatihan itu berlandaskan sejumlah regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.