Sabtu, Juni 14, 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
Wartasia.com
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
Wartasia.com
No Result
View All Result
Beranda Nasional

BMKG Tegaskan, Aphelion Tidak Memiliki Signifikan Pengaruh Signifikan Pada Cuaca

(BMKG) menegaskan bahwa fenomena Aphelion adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli, sementara kondisi cuaca dingin yang terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Juli tidak terkait dengan fenomena Aphelion.

Adi Rizki Ramadhan Adi Rizki Ramadhan
11 Juli 2023
in Nasional
2
Aphelion

Dieng. (Dok/Hendra Kristanto)

89
SHARES
743
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappShare ke Twitter

Jakarta – Fenomena Aphelion sedang menghebohkan Indonesia. Kabar yang sedang beredar di masyarakat menimbulkan kekhawatiran karena dikatakan bahwa Aphelion terjadi ketika bumi berada pada jarak terjauh dari matahari dalam periode revolusinya. Akibatnya, Indonesia mengalami suhu yang dingin. Namun, informasi ini tidak sepenuhnya akurat.

Menurut Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, “Saat terjadi Aphelion, matahari memang berada pada jarak terjauhnya dari bumi. Namun, kondisi ini sebenarnya tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap atmosfer atau cuaca di permukaan bumi.” Penjelasan ini diberikan pada hari Sabtu (8/7/2023).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) menegaskan bahwa fenomena Aphelion adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli. Sementara kondisi cuaca dingin yang terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Juli tidak terkait dengan fenomena Aphelion.

Fenomena suhu udara dingin, menurut BMKG, sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli – September).

Saat ini, wilayah Pulau Jawa hingga NTT berada pada musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia.

Kemudian, pada Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin, sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin.

“Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer,” ungkap BMKG.

Tak hanya itu, langit yang cenderung bersih awannya (clear sky) akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar sehingga kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari. Hal ini yang kemudian membuat udara terasa lebih dingin terutama pada malam hari.

“Fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun, bahkan hal ini pula yang nanti dapat menyebabkan beberapa tempat seperti di Dieng dan dataran tinggi atau wilayah pegunungan lainnya, berpotensi terjadi embun es (embun upas) yang dikira salju oleh sebagian orang.” tegas BMKG.

Tags: AphelionBMKG
Previous Post

Pasukan Bayaran Wagner Menghadapi Ancaman Pembunuhan oleh Pemerintah Rusia

Next Post

Pengusaha Tekstil Peringatkaan Ancaman Gelombang Impor Garmen Hingga 2024

Next Post
Impor Garmen

Pengusaha Tekstil Peringatkaan Ancaman Gelombang Impor Garmen Hingga 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERLANGGANAN BERITA & ARTIKEL

Wartasia.com

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia

Navigate Site

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia