Jumat, Mei 16, 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
Wartasia.com
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
Wartasia.com
No Result
View All Result
Beranda Kesehatan

Astried Indrasari Ingatkan Bahaya Gagal Ginjal

Andi Andi
27 April 2025
in Kesehatan
0
Astried Indrasari Ingatkan Bahaya Gagal Ginjal

Teks: dokter Astried

88
SHARES
734
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappShare ke Twitter

Samarinda – Ketua Panitia, Andi Fathul Rahman, menjelaskan seminar kesehatan bertajuk “Menghadapi Peningkatan Insiden Gagal Ginjal di Usia Muda, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal sejak dini.

“Sekarang bukan hanya orang tua yang terkena gagal ginjal, tapi juga banyak terjadi pada anak-anak dan usia muda. Karena itu, penting sekali meningkatkan pengetahuan sejak dini soal pencegahan dan pengelolaan kesehatan ginjal,” terang Andi.

Dokter spesialis penyakit dalam, Astried Indrasari, memaparkan bahwa kini prevalensi gagal ginjal di Indonesia mengalami pergeseran ke usia yang lebih muda.

Ia mengutip data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) yang menunjukkan bahwa kasus gagal ginjal sudah ditemukan pada anak-anak usia 10–15 tahun.

“Kalau dulu biasanya di atas usia 40–50 tahun baru terkena gagal ginjal, sekarang mulai usia 20 tahun ke atas sudah banyak kasusnya. Bahkan di usia anak-anak pun sudah muncul,” ungkap Astried, di Auditorium STIKSAM Samarinda, Minggu, 27 April 2025.

Astried juga menjelaskan beberapa faktor risiko utama meliputi hipertensi, diabetes, infeksi berulang, obesitas, penggunaan obat-obatan nefrotoksik, serta gangguan autoimun.

Selain itu, pola makan yang tinggi gula, garam, dan lemak turut memperburuk kondisi kesehatan ginjal sejak usia dini.

“Deteksi dini itu kuncinya. Jangan tunggu usia tua baru cek kesehatan. Kalau kita punya riwayat keluarga kencing manis atau darah tinggi, atau pola hidup tidak sehat, sebaiknya lakukan pemeriksaan berkala, minimal setahun sekali,” jelasnya.

Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit ginjal kronis kini menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia.

Sekitar 42.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini, dengan tren peningkatan kasus di kalangan usia muda.

Pada tahun 2024, lebih dari 134.000 pasien di Indonesia tercatat menjalani cuci darah (hemodialisis), dengan estimasi biaya pengobatan mencapai Rp11 triliun.

Data ini menggarisbawahi pentingnya upaya pencegahan dan deteksi dini, terutama di kalangan generasi muda yang semakin rentan.

Tags: Anakbahayacuci darahdonor darahgagal ginjalmudaPasienSamarindaseminarusia
Previous Post

Mahulu-Malinau Akan Tersambung

Next Post

Sapto Ajak Masyarakat Bersatu untuk Bisa Mengelola Alur Sungai

Next Post
Sapto Ajak Masyarakat Bersatu untuk Bisa Mengelola Alur Sungai

Sapto Ajak Masyarakat Bersatu untuk Bisa Mengelola Alur Sungai

BERLANGGANAN BERITA & ARTIKEL

Wartasia.com

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia

Navigate Site

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia