Jakarta – Bocoran Cawapres Ganjar-Prabowo di Pemilihan Presiden 2024 masih menjadi teka-teki. Pengumuman resmi dari partai pendukung belum ada, tetapi rumor telah menyebar luas.
Baru-baru ini, Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, mengungkapkan bahwa Cawapres yang akan mendampingi Capres Anies Baswedan telah ditentukan dengan merujuk pada satu nama. Keputusan ini berasal dari diskusi Tim Delapan, sebuah tim kecil yang mewakili Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yang telah menunjuk Anies.
Anies pun memiliki tugas untuk menyampaikan hasil keputusan Cawapres kepada para pimpinan partai. Mulai dari Ketua Umum (Ketum) NasDem Surya Paloh, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, serta Ketum PKS Ahmad Syaikhu.
Namun, dikutip dari detik, Willy enggan membocorkan siapa 1 nama yang sudah ditetapkan Tim Delapan sebagai pendamping Anies. Pasalnya, hal itu akan disampaikan langsung oleh Anies dalam beberapa waktu ke depan. sehingga Bocoran Cawapres Ganjar-Prabowo di Pemilihan Presiden 2024 masih menjadi teka-teki.
“Nanti kita rapatkan habis ini, kapan Mas Anies mengumumkan ke publik,” ujarnya.
Bocoran Cawapres Ganjar
Sementara itu, Cawapres untuk Ganjar Pranowo hingga kini masih didiskusikan. Namun, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengindikasikan satu nama yang bisa jadi menemani Ganjar dalam Pilpres 2024.
Nama Sandiaga Uno yang saat ini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, masuk dalam radar. Selain Sandiaga, nama lain yang dipertimbangkan adalah Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
“Iya (Sandiaga Uno dan Nasaruddin Umar) masuk semua dalam radar PDI Perjuangan. (Sandiaga Uno) oke,” ujar Puan di Gedung Harsa, Sukabumi, dilansir dari detikjabar.
Lebih lanjut, Puan mengatakan setidaknya sudah ada 10 nama yang masuk dalam radar PDIP sebagai Cawapres menemani Ganjar. Meski tak menyebutkan semua secara rinci, namun ia tak menutup kemungkinan penambahan nama-nama lain.
Soal nama Nasaruddin Umar yang tidak memiliki latar belakang di politik, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa dia adalah tokoh publik dengan rekam jejak yang sangat baik.
“Ya beliau kan kita liat sebagai tokoh yang menyejukkan, sebagai tokoh yang punya rekam jejak kepemimpinan yang tidak diragukan di dalam membangun Indonesia ke depan,” ujar Hasto di Gedung Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5) lalu.
Bocoran Cawapres Prabowo
Nah, Cawapres pendampin Prabowo Subianto pun masih menjadi teka-teki hingga kini. Sempat beredar kabar bahwa Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu kandidat.
Gibran sendiri merupakan kader PDIP dan anak dari Presiden RI Joko Widodo. Kabar soal Gibran yang jadi Cawapres Prabowo mengemuka lantaran keduanya bertemu empat mata di Angkringan Omah Semar, Surakarta, beberapa saat lalu.
Namun, Gibran menegaskan pertemuannya dengan Prabowo adalah hal wajar. Sebagai Wali Kota Solo, kata dia, sudah semestinya dia menjamu tamu-tamu yang berkunjung ke daerahnya.
“Kemarin itu saya hanya makan malam saja. Urusan pencapresan kan kemarin saya minggir. Aku kan tidak ikut ketika beliau (Prabowo) orasi dan lain-lain kan saya minggir. Saya kan enggak ikut-ikut,” kata Gibran.
Ketika ditanya soal desas-desus Gibran jadi Cawapres Prabowo, Jokowi pun buka suara. Dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media nasional di Instana Kepresidenan beberapa saat lalu, Jokowi mengatakan Gibran tak cukup umur.
“Ini kan aturannya sudah ada, dari sisi umur tidak memungkinkan,” kata dia.
Berdasarkan Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, batas usia minimum menjadi capres dan cawapres adalah 40 tahun. Sedangkan Gibran saat ini menginjak usia 35 tahun.
Lebih lanjut, Jokowi meminta agar Gibran tidak didorong-dorong menjadi Cawapres Prabowo. “Itu sudah tidak logis,” ujarnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Soroti Pentingnya Pembangunan Smelter di Indonesia dan Perusahaan Tertunda Dikritik