Tanggerang – Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Banten pada masa pemerintahan Gubernur Ratu Atut Chosiyah, yakni HM Masduki, telah meninggal dunia. Pada usia 78 tahun, Wagub yang menjabat dalam periode 2007-2012 ini menghembuskan nafas terakhirnya. Kabar tersebut disampaikan oleh keluarganya.
“Dengan penuh rasa salam, kami ingin menyampaikan bahwa Bapak/Uwa/Mamang/Aki kami, Drs. H. M. Masduki Bin K.H. M. Sya’ban Salim, telah kembali ke Rahmatullah,” demikian bunyi informasi yang diterima pada hari Kamis, tanggal 22 Juni 2023
Anak Ketiga Almarhum HM Masduki Mengungkapkan Penyebab Kematian Ayahnya
Beliau meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS EMC Alam Sutera pada hari Kamis, tanggal 22 Juni 2023. Rencananya, jenazah beliau akan dimakamkan di kawasan Karawaci, Kota Tangerang. “Hari ini, pada tanggal 22 Juni 2023, di RS EMC Alam Sutera.
Anak ketiga almarhum HM Masduki, Ahmad Farihin mengungkapkan, akibat penyakitnya, sang ayah juga mengalami pembekakan di perut.
“Gangguan lever yang cukup kronis ini menyebabkan lever beliau mengalami pembengkakan atau lebih sering dikatakan itu penyakit sirosis,” ucap ucap Ahmad kepada Kompas.com, Kamis. Penyakit yang dideritanya itu membuat kesehatan HM Masduki pun mulai menurun selama kurang lebih dua bulan terakhir.
“Kondisi kesehatannya semakin menurun, efektif sekitar dua bulan itu bolak-balik ke rumah sakit. Beliau sempat dirawat dua bulan yang lalu tapi hanya lima hari saja,” ucap Ahmad. Setelah itu, kondisi kesahatan HM Masduki mulai membaik sehingga hanya menjalani rawat jalan. Namun, kondisi HM Masduki tiba-tiba menurun sehingga harus dilarikan ruang ICU RS EMC, Alam Sutera Tangerang, pada Rabu (21/6/2023).
“Kemarin beliau unfall sehingga harus dibawa ke IGD/ICU, tapi rupanya Allah lebih sayang beliau. Tadi pagi sekitar jam 06.00 beliau dipanggil Yang Maha Esa,” ucap Ahmad.
Semoga Allah menerima amal ibadah almarhum dan dilapangkan kuburnya. Aamiin Yaa Robbal ‘alaamiin,” tulis informasi tersebut. Sementara suasana duka menyelimuti rumah Masduki di Kawasan Kota Tangerang Selatan. Tanpak pelayat mulai berdatangan dari jajaran pemerintah maupun tokoh masyarakat Banten dan Tangerang.