Jakarta – Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak wilayah dengan risiko tinggi terhadap bencana alam, peringkatnya dalam The World Risk Index tahun 2019 menempatkannya pada posisi ke-37 dari 180 negara yang paling rentan terhadap bencana.
Bencana alam yang biasa terjadi di Indonesia, di antaranya banjir, cuaca ekstrem, gempa bumi, dan gunung meletus. Namun, ada beberapa bencana alam yang tidak terjadi di Indonesia, berikut rangkuman yang terhimpun SINDOnews dari laman ifrc dan nssl.noaa, Rabu (17/5/2023).
1. Longsoran Salju (Avalanches)
Longsoran salju atau Avalanches adalah aliran cepat salju, es, dan/atau batu menuruni lereng atau gunung. Dan longsoran salju dapat terpicu oleh kekuatan alam seperti curah hujan, gempa bumi atau melemahnya lapisan salju.
Longsoran lempengan besar es atau salju yang lebih kuat terlepas dari atas lapisan salju adalah yang paling berbahaya. Longsoran salju dapat menerjang semua yang ada di jalurnya, menghancurkan seluruh bangunan, dan menyebabkan cedera serius serta kematian.
2. Gelombang Dingin (Cold waves)
Gelombang dingin, yang juga terkenal sebagai cold snap atau deep freeze, adalah peristiwa cuaca yang melibatkan pendinginan udara, atau serangan udara yang sangat dingin, di area yang luas. Kondisi ini ditandai dengan turunnya suhu rata-rata jauh di bawah rata-rata suatu wilayah.
Gelombang dingin dapat berdampak buruk pada manusia, tanaman, properti, dan layanan. Biasanya gelombang dingin didahului atau disertai dengan cuaca musim dingin yang signifikan, seperti badai salju atau badai es.
3. Hujan Es (Hailstorms)
Hujan es adalah jenis hujan padat yang terdiri dari bola atau bongkahan es. Badai yang menghasilkan hujan es yang mencapai tanah terkenal sebagai hujan es.
Hujan es biasanya berlangsung tidak lebih dari 15 menit, tetapi dapat menyebabkan cedera pada orang dan merusak bangunan, kendaraan dan tanaman. Hujan es terkadang dapat disertai dengan peristiwa cuaca buruk lainnya, seperti topan dan tornado.
4. Angin Tornado
Tornado adalah kolom udara yang sempit dan berputar dengan keras yang memanjang dari badai petir ke tanah. Karena angin tidak terlihat, sulit untuk melihat tornado kecuali ketika membentuk corong kondensasi yang terdiri dari tetesan air, debu, dan kotoran.
Corong kondensasi terdiri dari tetesan air dan memanjang ke bawah dari dasar badai. Tornado bisa menjadi salah satu fenomena paling dahsyat dari semua badai atmosfer yang alami.