Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menyambut positif peluang kerja sama investasi dari Provinsi Anhui, Tiongkok. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anhui saat berkunjung ke Samarinda baru-baru ini.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Kadin Anhui secara khusus mengantarkan undangan resmi kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun, untuk melakukan kunjungan balasan ke Anhui, guna melihat langsung potensi industri di sana, termasuk di Kota Hefei.
“Undangan itu rencananya akan direalisasikan pada bulan Juni atau Juli. Saya sampaikan bahwa sebagai kepala daerah, perjalanan ke luar negeri harus seizin Presiden, dan izin itu sedang dalam proses,” ujar Wali Kota Samarinda.
Dalam pertemuan itu, delegasi Anhui juga menyampaikan rencana kerja sama strategis dalam bidang industri perkapalan dan energi terbarukan. Salah satu yang ditawarkan adalah pembangunan pabrik energi terbarukan yang memanfaatkan limbah kelapa sawit dan minyak, yang membutuhkan lahan seluas 5 hingga 10 hektare, idealnya di dekat pelabuhan.
Selain itu, ada pula tawaran kerja sama perakitan crane pelabuhan, yang memerlukan area sekitar 50 hektare.
“Pabrik mereka di Anhui besar sekali, berdiri di atas lahan lebih dari 300 hektare. Kita akan sampaikan peluang ini ke BUMD atau pengusaha lokal. Kita sangat terbuka dan siap mencarikan lahan untuk mendukung kerja sama ini,” ungkap Andi Harun kepada awak media, Selasa, 6 Mei 2025.
Ia juga menyebutkan bahwa kawasan Palaran dinilai cocok sebagai lokasi karena telah ditetapkan dalam tata ruang sebagai kawasan industri. Namun tantangannya adalah ketersediaan lahan dengan ukuran besar.
Untuk itu, Pemkot Samarinda sedang melakukan pemetaan lahan potensial di Palaran, dan tidak menutup kemungkinan melibatkan pihak swasta dalam kerja sama ini.
“Kerja sama ini tidak harus dilakukan pemerintah. Justru yang paling bagus itu kalau melibatkan swasta dan pengusaha lokal. Ini peluang besar bagi pengusaha di Samarinda, sekaligus untuk menyerap tenaga kerja,” tambahnya.
Kunjungan Ketua Kadin Anhui yang juga seorang pengusaha itu menunjukkan keseriusan pihak Tiongkok untuk berinvestasi. Mereka bahkan telah melakukan penelitian dan survei lokasi di beberapa titik, termasuk di kawasan Gautim, yang dinilai potensi untuk pengembangan energi terbarukan.
Dengan jarak Hefei ke Anhui yang hanya dua jam perjalanan menggunakan kereta cepat, kerja sama ini dinilai memiliki potensi besar untuk segera direalisasikan.