Paris – Sebuah pemberitaan mengabarkan bahwa Elon Musk dan perusahaannya sedang memasuki tahap akhir produksi Robot Wife humanoid (robot istri). Berita ini telah menyebar luas di media sosial.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa produksi Robot Wife akan diluncurkan September ini dan diperkirakan akan memasuki pasar benua Afrika pada November 2023. Laporan tersebut menambahkan, Robot Istri dihasilkan menggunakan baterai yang dapat bertahan sesuai dengan siklus menstruasi.
“Baterai hanya perlu diisi selama 72 jam dan beroperasi selama sebulan. Kata sandi, pola, atau sidik jari diperlukan setiap kali pengguna berinteraksi dengan Robot Wife,” menurut laporan tersebut.
Namun, departemen pengecekan fakta dari portal berita France24 menegaskan bahwa artikel tersebut sebenarnya palsu.
Menurut agensi media yang berbasis di Prancis itu, artikel tersebut dibuat oleh Artificial Intelligence (AI) dan gambar yang memperlihatkan Musk menari dengan beberapa Robot Wives.
Robot ini sebenarnya dirancang oleh seorang pemuda asal Chicago, Amerika Serikat (AS) yang hanya ingin dikenal. sebagai Pablo Xavier menggunakan perangkat lunak Midjourney.
Xavier adalah orang yang bertanggung jawab untuk menciptakan citra palsu pemimpin Gereja Katolik Roma. Paus Francis mengenakan jaket puffer persis seperti bintang rap terkenal Drake.
Gambar tersebut dihasilkan oleh AI dan berhasil mengelabui publik.