Sabtu, Juni 14, 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
Wartasia.com
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
Wartasia.com
No Result
View All Result
Beranda Lainnya

Jenis-jenis Patahan Bumi, Penyebab Gempa dan Tsunami

Patahan bumi terjadi karena adanya pergeseran antara dua bagian dari kerak bumi yang berbeda

Karimah Karimah
14 Mei 2023
in Lainnya
0
Ilustrasi. Penyebab Gempa Bumi

Ilustrasi. Penyebab Gempa Bumi

99
SHARES
822
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappShare ke Twitter

JAKARTA – Patahan bumi terjadi karena adanya pergeseran antara dua bagian dari kerak bumi yang berbeda. Hal ini seringkali disebabkan oleh gaya tektonik yang terjadi secara alami di bawah permukaan Bumi. Ketika terjadi pergeseran ini, batuan di sekitar patahan akan terlipat, dipatahkan, dan bergeser. Patahan bumi dapat terjadi dalam berbagai skala, dari yang sangat kecil hingga yang besar dan berbahaya.

Patahan bumi bisa sangat besar, seperti Patahan San Andreas di California, Amerika Serikat, yang memiliki panjang sekitar 1.300 km, atau bisa juga sangat kecil seperti patahan yang terbentuk di sekitar lempengan kerak bumi yang saling bergerak di bawah laut.

Dan patahan bumi juga dapat menjadi sumber gempa bumi dan tsunami, terutama jika pergerakan patahan terjadi dengan cepat dan kuat.

Kulit Bumi Selalu Bergesekan

Lapisan kulit Bumi selalu aktif karena adanya pergerakan lempeng. Setiap lempeng Bumi akan terus menerus bergesekan, terpisah, dan bertabrakan satu sama lainnya.

Ketika proses ini terjadi, maka akan terbentuk patahan (fault) atau sesar. Sederhananya, patahan merupakan retakan besar akibat interaksi lempeng di dalam kerak Bumi. Peristiwa ini juga yang menjadi penyebab terjadinya gempa Bumi tektonik.

Komponen utama dari patahan terdiri dari bidang sesar, jejak sesar, dinding gantung, dan dinding kaki. Dalam bidang patahan miring, sisi atasnya disebut dengan dinding gantung dan di bawahnya merupakan dinding kaki.

Namun ketika bidang patahannya vertikal, tidak ada dinding gantung maupun dinding kaki. Hasil patahan ini nantinya bisa menjadi “strike” yang muncul ke permukaan Bumi atau “dip” curam lereng patahan.

Patahan atau sesar terdiri dari beberapa jenis. Mulai dari normal fault, reverse fault, strike-slip faults, oblique faults. Setiap jenis patahan memiliki karakteristiknya masing-masing. Berikut ini penjelasan perbedaan keempat patahan:

Patahan Normal

Jenis patahan ini terjadi saat dinding gantung bergerak turun terhadap dinding kaki. Hal ini disebabkan adanya gaya ekstensional yang menari lempeng sekitarnya terpisah. Adanya gaya tarikan gravitasi ke bawah kemudian menghasilkan patahan normal. Contoh dari patahan normal yaitu Sierra Nevada California dan East African Rift.

Patahan Terbalik

Disebut juga sebagai patahan terbalik terjadi ketika dinding gantung bergerak naik ke atas. Hasil penelitian patahan terbalik biasanya disebabkan gaya kompresi atau tekanan yang mendorong sisinya menjadi satu.

Dan patahan terbalik menghasilkan beberapa rangkaian pegunungan tertinggi di dunia, seperti pegunungan Himalaya atau pegunungan Rocky.

Patahan Strike-slip

Patahan strike-slip tidak bergerak ke atas atau ke bawah, melainkan secara horizontal. Dan patahan ini biasanya memiliki bidang patahan vertikal sehingga tidak ada dinding gantung maupun dinding kaki.

Gaya yang menciptakan patahan ini bersifat lateral atau horizontal, membawa sisi lempeng saling berpapasan satu sama lain. Salah satu patahan strike-flip yang paling terkenal yaitu patahan San Andreas.

Apabila balok patahan yang berhadapan dengan pengamat bergerak ke kanan, maka gaya gesernya disebut right lateral. Demikian sebaliknya jika bergerak ke kiri dengan posisi menghadap pengamat, maka gaya gesernya left lateral.

Patahan Oblique atau Patahan Miring

Patahan miring memberikan dampak slip karena gerakan horizontal dan slip-shift akibat gerakan vertikal. Sesar miring ini merupakan gabungan reverse, normal, dan push slip.

Patahan Divergen

Ini patahan terbentuk akibat pergerakan dua lempeng tektonik menjauh satu sama lain. Dan patahan divergen biasanya juga ditemukan di dasar laut dan seringkali menjadi sumber letusan gunung api bawah laut.

Patahan Konvergen

Patahan ini terbentuk akibat pergerakan dua lempeng tektonik yang saling mendekat satu sama lain. Dan patahan konvergen dapat mengakibatkan terbentuknya pegunungan, gempa bumi, dan vulkanisme.

Patahan Transform

Patahan ini terbentuk akibat pergerakan dua lempeng tektonik yang saling meluncur satu sama lain secara horizontal. Dan patahan transform seringkali menjadi sumber gempa bumi.

https://sains.sindonews.com/read/1097019/766/jenis-jenis-patahan-bumi-penyebab-gempa-dan-tsunami-1683972315
Tags: Kabar DuniaPatahan BumiSains Populer
Previous Post

Rudal Kinzhal Rusia Diluncurkan dari Jet Tempur

Next Post

Ilmuwan Pastikan Bangkai Peri Bukan dari Bumi

Next Post
Ilustrasi. Peri yang di teliti para Ilmuwan

Ilmuwan Pastikan Bangkai Peri Bukan dari Bumi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERLANGGANAN BERITA & ARTIKEL

Wartasia.com

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia

Navigate Site

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia