Samarinda – Penembakan yang mengakibatkan tewasnya korban terjadi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 4 Mei 2025 sekitar pukul 04.00 Wita.
Korban adalah D (35), warga Kelurahan Pelita, Kecamatan Samarinda Ilir.
Sesaat sebelum kejadian, korban diketahui baru saja keluar dari Tempat Hiburan Malam di Jalan Imam Bonjol dan hendak masuk ke mobil. Saat itu pula, seorang pelaku mendekat dan menembak korban dari jarak dekat. Setelah melancarkan aksinya, pelaku yang belum diketahui identitasnya kabur dengan mengendarai sepeda motor.
Sementara, korban yang menjadi sasaran tembak bergelimang darah dan tubuh ambruk di depan toko suku cadang mobil Dermaga Jaya. Dalam sekejap, suasana di sekitar lokasi kejadian langsung dikerumi banyak orang akibat sura tembakan yang terdengar beberapa kali.
Seorang saksi mata berinisial AG (45) yang saat itu sedang menunggu temannya di depan toko Brixen Jaya mengaku melihat langsung kejadian tersebut.
“Begitu korban mau naik ke mobil, langsung ditembak di depan Dermaga Jaya. Saya dengar empat kali tembakan, yang terakhir ke udara kayaknya buat bubarin orang,” ungkap AG kepada media.
AG menyebut pelaku mengenakan pakaian serba hitam, memakai helm, dan sudah terlihat bolak-balik di area tersebut hingga empat kali sebelum akhirnya melakukan penembakan.
“Sepertinya memang sudah mengincar. Motornya diparkir enggak jauh, kira-kira 60 meter dari tempat kejadian. Dia tetap di atas motor pas nembak,” jelas AG.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menyebut penembakan terjadi sekitar pukul 04.30 Wita, tepat di dekat gerbang THM.
“Dari hasil autopsi yang selesai Minggu sore, ditemukan lima bekas luka tembakan pada tubuh korban. Dua proyektil ditemukan di sekitar lokasi, dan tiga proyektil lainnya bersarang di tubuh korban,” ungkap Hendri kepada awak media.
Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan balistik terhadap proyektil yang ditemukan untuk memastikan jenis senjata yang digunakan pelaku.
“Jenis senjata sampai saat ini belum bisa dipastikan, namun dari hasil pengecekan awal kemungkinan adalah senjata rakitan dengan kaliber peluru sekitar 8 sampai 9 milimeter,” tambahnya.
Dari keterangan kerabat korban yang mendampingi, tidak ada keributan atau konflik di dalam tempat hiburan malam sebelum insiden terjadi.
“Hasil penyelidikan sementara menyebutkan tidak ada keributan di dalam THM. Jadi ini kemungkinan memang sudah direncanakan sebelumnya,” tegas Hendri.
Penyelidikan kini melibatkan Sub Bid Jatanras Polda Kaltim. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat yang memiliki informasi atau mengenali pelaku agar segera melapor.
“Kami mohon kerja sama seluruh masyarakat. Jika ada yang mengenali identitas pelaku bisa segera melapor ke 110,” tutup Kapolresta.
Kejadian ini menjadi alarm keras bagi penegakan hukum di Samarinda, mengingat kasus kekerasan bersenjata seperti ini sangat jarang terjadi namun berisiko memunculkan keresahan publik. Polisi pun bergerak cepat demi menjaga stabilitas keamanan kota