JAKARTA – Pada tanggal 9 Juli minggu lalu, arca-arca dan artefak kerajaan Singasari yang telah dipamerkan dan menjadi bagian koleksi dari Museum Volkenkunde di Leiden, Belanda, menyelesaikan periode tampilannya.
Pada tanggal 10 Juli secara resmi, koleksi-koleksi tersebut dikembalikan ke tanah air setelah 23 tahun berada di Belanda. Dilaporkan oleh rtlnieuws pada Selasa (11/7), acara serah terima tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Gunay Uslu, yang memutuskan untuk mengembalikan dokumen-dokumen tersebut.
Artefak Kerajaan Singasari dari Lombok Kembali ke Indonesia Setelah Lama Dipegang Belanda
Sejumlah artefak yang telah kembali ke Indonesia terutama merupakan bagian dari harta bernama “De Lombokschat” atau harta karun Lombok yang pernah direbut oleh tentara Hindia Belanda pada tahun 1894 di pulau Lombok.
Harta karun ini meliputi berbagai macam koin emas dan perak, batu permata yang berharga, serta ornamen-ornamen yang menawan.
Mayoritas dari emas dan perak tersebut telah dilebur dan dipamerkan di dua museum Belanda, yaitu Rijksmuseum di Amsterdam dan Museum Etnologi di Leiden.
Salah satu objek yang sangat menarik dari harta karun Lombok ini adalah sebuah berlian berat 75 karat. Ini bukan kali pertama Belanda mengembalikan barang rampasannya. Pada tahun 1977, lebih dari 240 benda yang termasuk dalam harta karun tersebut dikembalikan kepada Indonesia.
Tidak hanya artefak dari “De Lombokschat,” Belanda juga akan mengembalikan keris Klungkung dari Bali dan sejumlah patung arca. Selain itu, koleksi seni Pita Maha yang dibuat di Bali pada tahun 1940-an juga akan dikembalikan. Meskipun koleksi ini tetap berada di tangan Belanda setelah kemerdekaan Indonesia
Belanda akan mengembalikan sejumlah artefak berharga ke Indonesia. Pertama, mereka akan mengembalikan Harta Karun Lombok yang terdiri dari 355 benda yang berasal dari Lombok. Artefak ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, Belanda juga akan mengembalikan empat patung dari Singasari yang memiliki signifikansi dalam sejarah Jawa Timur.
Patung-patung ini merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Selanjutnya, mereka akan mengembalikan satu keris dari Klungkung yang juga memiliki nilai sejarah dan seni yang tinggi. Terakhir, Belanda akan mengembalikan koleksi Pita Maha yang terdiri dari 132 benda dari Bali. Koleksi ini memiliki nilai seni dan budaya yang penting bagi Bali dan Indonesia secara keseluruhan.
Dengan pengembalian artefak-artefak ini, diharapkan bahwa Indonesia dapat memperkaya dan melestarikan warisan budaya dan sejarahnya. Pengembalian ini juga merupakan langkah penting dalam membangun hubungan yang lebih baik antara Indonesia dan Belanda, serta menghormati hak negara asal dari artefak-artefak ini.
Hal ini juga menunjukkan pentingnya pengembalian benda-benda budaya kepada negara asalnya, sehingga mereka dapat dihargai dan dipelajari oleh masyarakat yang mewarisi kekayaan budaya tersebut.