HOAX soal awan panas guguran (APG) Gunung Semeru makin bermunculan. Informasi itu menyebar dengan menggunakan video pendek di berbagai platform medsos. Salah satunya melalui akun TikTok Farel Fahlevi beberapa hari lalu.
’’Berapakah korban erupsi gunung Semeru?’’ bunyi keterangannya sembari menuliskan beberapa tagar tentang erupsi Gunung Semeru. Posting-an itu di-like lebih dari 68 ribu kali serta dibagikan lebih dari 1.612 kali.
Agar lebih meyakinkan, akun tersebut juga menyertakan video pendek yang menampilkan gunung berapi meletus. Kondisinya agak gelap seperti malam hari sehingga lava pijar tampak jelas melintasi jalur lahar (s.id/SemeruMeletus).
Tapi aneh, gunung yang diberi keterangan sebagai Semeru yang meletus itu berada di dekat pantai. Dari hasil penelusuran, video itu tidak berkaitan dengan Gunung Semeru. Kanal YouTube T N telah mengunggah video tersebut pada 13 November 2019. Judul video itu, Explosive Eruption of Sakurajima on November 12, 2019. Keterangan itu menyebutkan bahwa gesekan dari partikel abu yang berputar-putar menghasilkan petir. Situasi tersebut merupakan letusan Gunung Sakurajima pada malam bulan purnama pada pukul 23.07 tanggal 12 November 2019.
Rekaman berdurasi 1 menit 16 detik itu menunjukkan kondisi berbeda dengan geografis Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Malang dengan Lumajang. Anda dapat membacanya di s.id/GunungDiJepang.
Perkembangan terbaru, menurut petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru Mukdas Sofian, aktivitas Gunung Semeru pada periode pengamatan 5 Desember pukul 00.00–06.00 WIB mengalami satu kali awan panas guguran dengan amplitudo 25 mm dan lama gempa 386 detik.
”Hasil pengamatan kegempaan hari ini (Senin, 5/12), selama enam jam, Gunung Semeru juga mengalami 29 kali letusan atau erupsi dengan amplitudo 11–22 mm dan lama gempa 65–120 detik,” tuturnya.
Aktivitas Semeru juga terekam 6 kali gempa guguran dengan amplitudo 1–8 mm dan lama gempa 50–140 detik, 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 1 kali gempa tektonik jauh. ’’Pengamatan visual, tinggi asap kawah putih mencapai 500 meter dari puncak, kemudian angin lemah ke arah barat daya,” terangnya. Anda dapat membaca jawapos.com di s.id/MasihAdaAPG.
—
FAKTA
Rekaman aktivitas letusan gunung api itu merupakan Gunung Sakurajima, Jepang, pada 2019.