Al-Quran menyatakan bahwa atas kehendak Allah, dua air laut di Selat Giblatar dapat bertemu tanpa bersatu. Adapun bunyi Surat Ar-Rahman ayat 19-20 adalah sebagai berikut: مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ يلْتَقِيَانِ . بينهُمَا برْزَخٌ لَّا يبْغِيَانِ “Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu. Di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
Faktor-faktor Penyebab Fenomena Air Laut Tidak Bercampur di Selat Giblatar
Selat Giblatar terletak di antara Spanyol dan Maroko, menghubungkan Laut Tengah dengan Samudra Atlantik. Lebarnya 14,3 kilometer di titik terlebar antara Punta de Tarifa di Spanyol dan Tanjung Malabata di Maroko.
Kedalaman Selat Gibraltar bervariasi dari sekitar 300 hingga 900 meter (980 hingga 2.950 kaki) di beberapa lokasi. Selat Gibraltar mengalami arus kuat yang dapat mencapai kecepatan hingga 5 knot (9,3 km/jam). Arus ini memengaruhi navigasi kapal dan menjadi tantangan bagi perlintasan Selat.
Selat tersebut merupakan jalur pelayaran yang penting dan menjadi tempat lalu lintas maritim yang sibuk. Kapal-kapal dagang, kapal
pesiar, dan kapal militer sering melintasi selat ini untuk mencapai tujuan mereka.
Menurut penelitian, ada beberapa faktor yang berkontribusi pada penyebab fenomena air laut yang tidak bercampur.
1. Salinitas
Salah satu faktor utama adalah perbedaan salinitas (kadar garam) antara Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Laut Tengah cenderung memiliki salinitas yang lebih tinggi daripada Samudra Atlantik. Karena garam memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada air tawar, air laut dengan salinitas yang lebih tinggi cenderung lebih padat.
2. Kepadatan Air
Perbedaan salinitas menyebabkan perbedaan kepadatan air di Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Air yang lebih padat cenderung tenggelam dan bergerak ke bawah, sedangkan air yang kurang padat cenderung mengapung dan bergerak ke atas.
3. Aliran Balik Selat Giblatar
Selat Gibraltar adalah area di mana perbedaan salinitas dan kepadatan air antara Laut Tengah dan Samudra Atlantik menyebabkan aliran balik yang signifikan. Aliran balik ini terjadi karena air yang lebih padat dari Laut Tengah mengalir ke bawah menuju Samudra Atlantik, sementara air yang kurang padat dari Samudra Atlantik naik ke atas menuju Laut Tengah.
4. Gejala Pasang Surut
Gejala pasang surut juga mempengaruhi pergerakan air di Selat Gibraltar. Selama pasang surut, air yang lebih segar dari Samudra Atlantik dapat masuk ke Selat Gibraltar, sedangkan selama surut, air yang lebih asin dari Laut Tengah dapat mengalir ke Samudra Atlantik.
Kombinasi dari perbedaan salinitas, kepadatan air, aliran balik, dan gejala pasang surut menyebabkan percampuran air antara Laut Tengah dan Samudra Atlantik di Selat Gibraltar, sehingga terjadi fenomena air laut yang bersatu di area tersebut.
whoah this weblog is excellent i really like reading your posts. Keep up the good work! You already know, many individuals are searching around for this information, you could aid them greatly.
I am impressed with this website , real I am a big fan .
F*ckin’ remarkable things here. I am very glad to see your post. Thanks a lot and i am looking forward to contact you. Will you kindly drop me a mail?
Good site! I really love how it is easy on my eyes and the data are well written. I’m wondering how I might be notified when a new post has been made. I’ve subscribed to your feed which must do the trick! Have a great day!