Samarinda – Sejumlah permukiman dan akses vital di wilayah Sragen Kota, yakni di Desa Tangkil dan Desa Kedungupit, terendam banjir akibat Sungai Bengawan Solo meluap. Kendati demikian, hal ini tak menyurutkan semangat para pelajar berangkat ke sekolah untuk mengikuti ujian.
Para pelajar SD dan SMP sejak pukul 06.30 Wib, dibantu Sukarelawan SAR dan Koramil Sragen Kota dan Polri menerobos banjir dengan menggunakan perahu karet milik SAR Himalawu Sragen.
Terkait hal ini, Danramil Sragen Kapten (Inf) Prihatin menjelaskan, anak-anak digendong ke perahu, dari perahu kemudian menuju ambulans untuk diantarkan ke sekolah.
“Perahu dua kali jemput sebanyak 25-an anak. Mereka diantarkan ke sekolah karena ada ujian,” ujarnya dikutip dari Radar Solo, Jumat (3/3).
Merujuk data Kodim 0725/Sragen, banjir merendam sebagian wilayah Kecamatan Masaran, Sidoharjo, Tanon, Kalijambe, Gesi, Sambungmacan, Sragen Kota, dan Plupuh.
Diketahui, hingga pukul 08.00, tercatat 18 rumah di Dusun Tugu dan Dusun Gabusan, Desa Tangkil terendam dengan ketinggian air di jalan kampung sekira 70 sentimeter Kades Tangkil Suyono menerangkan, dari laporan sementara, tercatat 18 rumah yang terendam di RT 001/RW 012 Dusun Tugu.
“Air masuk ke permukiman pukul 02.00. Ketinggian air sudah mendekati pinggang, jadi sampai 70 sentimeter. Tim Kesra Desa Tangkil masih mendata bersama tim SAR,” tuturnya.
Suyono mengamini, banyak siswa SDN 3 Tangkil dan SMPN 6 Sragen yang dievakuasi menuju sekolah untuk mengikuti ujian. Tidak hanya itu, evakuasi juga menyasar ratusan ekor hewan ternak yang terdiri dari kambing dan sapi.