Beijing – Kasus bullying atau perundungan kerap mengemuka di Korea Selatan (Korsel). Namun, beberapa tahun terakhir, hal itu juga lazim terjadi di negara tetangganya, Tiongkok. Utamanya perundungan online. Korban terbaru adalah Zheng Linghua. Perempuan 23 tahun itu harus meregang nyawa setelah mengalami depresi hebat.
Awalnya, Zheng mengunggah foto bersama kakeknya yang tergolek sakit. Foto itu diunggah di platform media sosial Xiaohongshu. Zheng mengumumkan kebahagiaannya karena diterima di sekolah pascasarjana East China Normal University untuk belajar musik.
”Kakek menjadi pilar dukungan sejak saya kecil. Salah satu motivasi saya mendaftar ke sekolah pascasarjana adalah agar kakek dapat melihat saya diterima, dan bangga pada saya,” bunyi unggahan yang menyertai foto tersebut, seperti dikutip BBC.
Sayang, kegembiraan itu berumur pendek. Dalam hitungan hari, dia menjadi sasaran intimidasi online. Fotonya dibagikan dengan keterangan palsu dan disertai bumbu-bumbu hinaan. Zheng menjadi sasaran ejekan tanpa henti. Beberapa memanggilnya gadis kelab malam dan roh jahat.
Tidak diketahui alasan perundungan tersebut. Namun, kemungkinan karena rambut Zheng yang diwarnai merah jambu. Zheng sempat mencari tahu cara untuk menuntut pelaku perundungan online itu. Namun, belakangan dia harus dirawat karena mengalami depresi hingga sulit makan dan tidur.
”Karena intimidasi online dan di sekolah, kehidupan Zheng Linghua berakhir pada 23 Januari 2023,” unggah salah seorang temannya ke platform Xiaohongshu.
Zheng bukanlah korban pertama. Kematiannya hanya satu dari serangkaian kasus yang dikaitkan dengan intimidasi online di Tiongkok. Bulan lalu, influencer online Sun Fanbao juga mengakhiri hidupnya. Pria 38 tahun itu sempat viral pada 2021 setelah mendokumentasikan kisah perjalanannya sejauh 4.000 km dari Shandong ke Tibet dengan traktor. Namun, seorang pengikutnya di media sosial menghinanya berkali-kali. Hinaan itu membuatnya depresi hingga akhirnya bunuh diri.
Jajak pendapat terhadap lebih dari 2.000 pengguna medsos di Tiongkok menemukan bahwa 4 di antara 10 responden pernah mengalami pelecehan online. Sekitar 16 persen korban memiliki pikiran untuk bunuh diri. Hampir separo mengalami kecemasan, 42 persen insomnia, dan 32 persen depresi.