Samarinda – Rektor Universitas Mulawarman (Unmul) Abdunnur, mengatakan alumni sebagai ujung tombak dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan program studi.
Menurutnya, kehadiran 66 alumni dalam silaturahmi alumni Program Doktor Manajemen Pendidikan Unmul ini menjadi momen penting dalam menyatukan kembali semangat para lulusan untuk berkontribusi nyata terhadap kemajuan pendidikan di Benua Etam.
Bukan hanya menjadi kebanggaan tersendiri, tetapi juga aset penting bagi pembangunan daerah. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap kekompakan alumni yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari birokrat, teknokrat, akademisi, hingga pengusaha.
“Saya tidak khawatir dengan alumni Doktor Manajemen Pendidikan ini, karena semua orang hebat. Pertanyaannya, apakah kita sudah memberi tanda, memberi kontribusi, untuk kemajuan program studi ini?” ucapnya, di Lantai 4 Ruang Palem Raja, Hotel Grand Sawit, Sabtu 26 April 2025.
Abdunnur menekankan tantangan ke depan adalah mendorong program studi meraih akreditasi “Unggul”, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Saat ini, Unmul telah mencatat lebih dari 50 persen program studi sarjana berakreditasi “Unggul”, dan tujuh prodi lainnya telah meraih akreditasi internasional.
Ia menegaskan bahwa, keberhasilan ini tidak lepas dari peran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai leading sector.
“Silaturahmi seperti ini jangan hanya jadi temu kangen. Harus ada program konkret. Kita harus menjadikan Program Doktor Manajemen Pendidikan sebagai leading sector, bahkan bukan hanya di Kaltim, tapi juga di tingkat nasional dan global,” ucapnya.
Ia berharap alumni tidak hanya berpuas diri dengan gelar yang telah diraih, melainkan terus berinovasi dan membangun sinergi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Timur.
Lebih lanjut, Abdunnur menyampaikan dukungan penuh terhadap program pendidikan yang inklusif, salah satunya melalui inisiatif Gratispol yang memungkinkan masyarakat kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
“Insyaallah, dengan semangat kebersamaan ini, kita bisa menyatukan kekuatan. Bung Karno saja bilang, beri aku 10 pemuda, akan kuguncang dunia. Nah ini ada 66 alumni, kita bisa lebih dari itu,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua IKA Alumni, Nur Agus Salim, menyampaikan bahwa silaturahmi ini merupakan buah dari proses panjang yang sempat tertunda akibat pandemi.
Ia menyatakan bahwa IKA pada awalnya terbentuk secara spontan, namun kini hadir dengan niat kuat untuk menjadi wadah pengabdian.
“IKA di masa lalu adalah IKA dadakan, karena kebutuhan akreditasi. Sekarang kita ingin menjadikannya IKA yang terorganisir dan berdaya guna. Kita sudah punya 66 lulusan. Kita harus bisa membuktikan bahwa alumni doktor ini mampu berkontribusi bagi masyarakat dan kampus,”pintanya.
Ia, menekankan pentingnya peran alumni dalam mendukung perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas lulusan, serta pencapaian akreditasi unggul bagi program studi.
“Ini menjadi tugas moral kita bersama. Tidak ada keberhasilan tanpa proses dan tanpa doa. Mari kita terus berkontribusi, karena gelar doktor bukan tujuan akhir, tapi awal dari tanggung jawab lebih besar kepada masyarakat,”tandasnya.