Moskwa – Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Sabtu (1/4/2023) mengatakan, presidensi Rusia di Dewan Keamanan PBB untuk bulan April adalah tamparan bagi dunia.
“Saya mendesak para anggota DK PBB saat ini untuk menggagalkan setiap upaya Rusia menyalahgunakan presidensinya,” kata Kuleba, dikutip dari kantor berita AFP.
Dalam pernyataan di Twitter, Kuleba menyebut Rusia sebagai “penjahat DK PBB”.
Akhir bulan lalu, Moskwa berujar bahwa Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berencana memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang multilateralisme yang efektif. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova turut mengungkapkan bahwa Lavrov akan memimpin debat tentang Timur Tengah pada 25 April 2023.
Sementara itu, Amerika Serikat mengkritik peran Rusia dan kursi permanennya di Dewan Keamanan PBB.
“Sebuah negara yang terang-terangan melanggar Piagam PBB dan menginvasi tetangganya tidak memiliki tempat di Dewan Keamanan PBB,” kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre sebelumnya.
“Sayangnya Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan dan tidak ada jalur hukum internasional yang layak untuk mengubah kenyataan itu,” tambahnya, seraya menyebut presidensi ini sebagian besar posisi seremonial.
Kuleba sebelumnya menyebutkan, presidensi Rusia di Dewan Keamanan PBB adalah lelucon yang buruk. Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+ Presidensi Dewan Keamanan PBB digilir setiap bulan antara 15 negara anggota, dan Moskwa terakhir memimpinnya pada Februari 2022. Rusia hanya bakal memiliki sedikit pengaruh pada keputusan DK PBB, tetapi akan bertanggung jawab atas agenda pertemuan.