Jakarta – Stadion Internasional Jakarta (JIS) di Ancol, Jakarta Utara, telah dianggap sebagai stadion terbesar di Indonesia dengan biaya konstruksi sekitar Rp 5 triliun selama kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Stadion ini dilengkapi dengan fasilitas yang mewah dan telah diberikan pengakuan sebagai stadion level platinum.
Salah satu alasan mengapa JIS diakui sebagai stadion level platinum adalah karena menerapkan standar bangunan ramah lingkungan. Hal ini disampaikan oleh Arry Wibowo, Direktur Proyek JIS, kepada media saat ditemui di JIS pada hari Senin lalu, seperti yang dilaporkan pada hari Selasa, 4 Juli 2023.
JIS Mengacu pada Standar FIFA untuk Seluruh Fasilitas dan Detailnya
“Iya karena standar green building ini alhamdulillah JIS sudah mendapatkan pengakuan pada level platinum. Termasuk fasilitas angkutan umum massal yang ada disekitar lokasi turut menjadi penilaian. Jadi Kemudahan akses sangat-sangat diperhitungkan,” ujar Arry Wibowo dalam wawancaranya.
Arry menekankan bahwa dari awal perencanaan JIS sudah mengacu kepada standar FIFA. Sebab, ada begitu banyak persyaratan dan rekomendasi untuk setiap detail-nya, tidak hanya untuk standar lapangannya saja, melainkan seluruh fasilitas yang ada di satu kawasan JIS.
“JIS ini memang dari awal perencanaan kami sudah mengacu kepada standar FIFA, karena di situ banyak sekali requirement dan rekomendasi yang mengatur detail by detail, tidak hanya di lapangan saja, tapi semua fasilitas dan satu kawasan di JIS,” ujarnya.
Dari segi ukuran, lanjutnya, lapangan JIS sudah memenuhi standar FIFA. Selain lapangan, pemilihan lokasi stadion, aksesibilitas, hingga penempatan posisi gawangnya pun sudah sesuai standar.
“Field of play atau lapangan utama di JIS, dari segi ukuran kita sudah memenuhi standar FIFA. Karena di JIS ini, semua, ini mulai dari pemilihan lokasi bagaimana stadion ini ditempatkan, aksesibilitas nya, kemudian penempatan posisi atau orientasi, karena biasanya kan gawang ini di utara-selatan biar tidak silau, visibilitas nya,” jelasnya.
Arry menyebut JIS merupakan stadion terbesar di Indonesia yang dapat menampung 82 ribu penonton. Selain itu, akses seperti celah atau lorong di JIS juga sudah dirancang sesuai dengan standar, utamanya dalam proses evakuasi pada keadaan darurat JIS akan dapat mengevakuasi seluruh penonton yang sebanyak 82 ribu itu dapat keluar stadion dalam waktu 8 menit.
“Mengenai akses, ada beberapa celah atau lorong. Kami sudah rancang sesuai dengan standar juga. Ada pemisahan kompartemen, jadi kurang lebih ada 138. Ini digunakan pada saat evakuasi dan darurat. Jadi standar itu (dalam waktu) 8 menit (seluruh) 82 ribu penonton ini harus bisa keluar, itu kami sudah melakukan perencanaan dengan matang dan sudah disimulasikan untuk jalur evakuasinya,” terangnya.
Kemudian, Arry menjelaskan bahwa dari tribun 82 ribu penonton tersebut terdiri dari 3 tier atau tingkat. Dan untuk fasilitas, hospitality, hingga ruang media pun, Arry menyebut JIS sudah sesuai dengan standar FIFA.
“Kita ini JIS 82 ribu. Terbesar di Indonesia. 82 ribu penonton terdiri dari 3 tier (atau 3 tingkat). Tier 1, 2, 3. Dan untuk Fasilitas sudah sesuai standar FIFA, ada untuk pemain dan official,” ujar Arry.
Sederet fasilitas mewah dan lengkap pun ada di JIS yaitu memiliki 4 ruang ganti pemain untuk home dan away, warming up room, dan press conference room yang langsung terhubung dengan media room. Ruang media ini memiliki akses khusus, untuk parkir media, lobby media, dan lift media.
Lalu ada fasilitas hospitality seperti royal lounge yang berada di lantai 3 untuk tamu penting, seperti kepala negara hingga tamu VVIP. Fasilitas tersebut memiliki standar keamanan ekstra ketat dan dilengkapi dengan kaca anti peluru.
“Semua sudah kami desain Ini sudah memenuhi standar teknis dari FIFA,” tegasnya.
Kemudian JIS juga memiliki tribun khusus VIP, lanjutnya, bernama corporate box yang berada di lantai 5 dan lantai 6. Corporate box jumlahnya sama antara sisi bagian timur dan barat, di mana untuk totalnya ada 52. Corporate box juga termasuk ke dalam salah satu fasilitas hospitality.
“Kemudian ada tribun khusus VIP, namanya corporate box di lantai 5 dan 6. Ini jumlahnya juga mirror dari timur ke barat, jadi totalnya 52, ini salah satu fasilitas hospitality,” jelasnya.
Selanjutnya untuk akses utama JIS, jelas Arry, penonton masuk melalui jalur atau ram barat dan timur, yang terhubung langsung dengan concourse stadium atau area di dalam stadion yang mengelilingi area tempat duduk, di mana kurang lebih terdapat 53 pintu secara keliling dari timur, selatan, barat, dan utara.
“Kami sudah mendesain sesuai ketentuan. Karena pada saat merancang kami memakai pedoman dari FIFA. Tapi perencanaan juga diuji dari tim ahli bangunan gedung DKI, jumlah pintu-pintunya, kemudian konfigurasi penempatan bangku atau bench untuk pemainnya, jumlah lorong untuk situasi tanggap darurat itu benar-benar sudah di-challenge sebelumnya. Jadi standar keamanan sangat kami perhatikan, karena harus standar FIFA, dan di DKI sendiri harus lolos dari PTSP,” jelas Arry.
Sementara terkait dengan rumputnya, Arry juga mengatakan bahwa rumput yang digunakan JIS sudah sesuai standar FIFA yaitu rumput hybrid, dimana untuk komposisinya sendiri 95% rumput alami dan 5% rumput sintetis. Sehingga dari sisi ketahanan pemakaian dan jangka waktunya akan jauh lebih baik dari rumput alami.
“(Selain itu) rumput hybrid juga mampu meresap air dengan baik sehingga mengurangi genangan di musim hujan, karena kita beriklim tropis, kami perhatikan gimana curah hujannya sangat kami perhatikan agar air ini bisa meresap dengan cepat,” terangnya.
“Kemudian dari recovery dan ketahanan itu juga lebih bagus dari rumput alami. Jadi rumput JIS ini kami pastikan sudah sesuai standar, baik di lapangan utama, maupun di lapangan latih, itu kualitasnya sama,” pungkasnya.
Sementara itu, MenteriPUPR Basuki Hadimuljono memastikanJIS akan direnovasi. Pada kunjungannya hari ini ada tiga hal yang perlu direnovasi. Pertama, akses ke JIS saat ini hanya ada satu. Kondisi ini sangat berbahaya dan akan ditambah jadi lima akses, termasuk jembatan penyeberangan.
Kedua, Basuki menyebut rumput di JIS tak sesuai standar FIFA. Semua rumput tersebut akan diganti. Total anggaran yang dibutuhkan untuk mengganti rumput ini kira-kira Rp 6 miliar.
Lalu yang ketiga, akses masuk ke JIS untuk bus pemain dan ofisial tim sepak bola terlalu kecil. Untuk itu, ada pintu yang akan dibongkar dan dilebarkan agar bus besar bisa masuk ke dalam JIS.
“Akses ke stadion yang ada existing sekarang hanya ada satu. Menurut saya ini bahaya, apalagi di lingkungan penduduk. Ini mohon maaf, jadi kondisi sekarang bus tak akan bisa masuk sini nanti pemain masuk sini, lift diblok untuk pemain, bus besar. Kondisi sekarang tak bisa masuk karena ada pintu tiket di sana jadi harus dilebarkan atau dibongkar,” jelas Basuki.