Jakarta – Subsidi minyak solar, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan peningkatan subsidi Solar menjadi sekitar Rp 1.000-2.000 per liter pada tahun 2024 yang akan datang.
Rencana peningkatan subsidi Solar pada tahun 2024 ini menunjukkan peningkatan dari jumlah subsidi Solar yang telah ditetapkan pada tahun 2023, yaitu sebesar Rp 1.000 per liter.
Pertimbangan Kenaikan Subsidi Solar dalam RAPBN 2024
Hal tersebut diungkapkan Menteri ESDM Arifin Tasrif saat menyampaikan usulan asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2024.
Menurut Arifin, kenaikan pemberian subsidi Solar dalam RAPBN 2024 dengan mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya yakni mengenai harga keekonomian Solar yang saat ini mencapai Rp 11 ribu per liter.
“Dalam RAPBN tahun anggaran 2024, kami usulkan subsidi tepat minyak Solar antara Rp 1.000-2.000 per liter hal ini diperlukan karena harga keekonomian minyak Solar Rp 11 ribu per liter,” ungkap Arifin saat Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Senin (5/6/2023).
Arifin mengatakan, BBM jenis Solar hingga kini cukup banyak digunakan oleh berbagai pihak, mulai dari transportasi darat hingga transportasi laut.
“Dalam rangka efisiensi agar minyak solar tepat sasaran perlu dukungan keterlibatan BPH Migas dan Pertamina untuk mengawasi konsumsi BBM, bersubsidi melalui digitalisasi atau pengawasan di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, dari sisi volume, volume minyak Solar di dalam RAPBN 2024 juga diusulkan naik menjadi sebesar 18,16 -18,18 juta kilo liter (kl) dari kuota 17 juta kl pada APBN 2023 ini.
Adapun hingga Mei 2023 ini realisasi konsumsi BBM jenis Solar subsidi telah mencapai 6,96 juta kl. Sampai akhir tahun ini konsumsi Solar subsidi diperkirakan melebihi kuota yakni bisa mencapai 18,35 juta kl.