Seoul – Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan bahwa para peserta Jambore Pramuka Sedunia ke-25 akan meninggalkan area perkemahan Sae Man-Geum lebih awal dari jadwal awalnya, yakni pada tanggal 12 Agustus 2023. Beberapa Kontingen mundur dari Jamdun (Jambore Dunia), hal itu disebabkan Taifun Khanun yang bergerak mendekati Sae Man-Geum. Saat ini persiapan evakuasi tengah dilakukan kepada para peserta.
“Untuk memastikan keselamatan, kami sedang membahas langkah-langkah secara detail,” kata Menteri Kesetaraan Gender Korsel Kim Hyun-sook, sepeti dikutip dari Reuters, Senin (7/8/2023).
Gelombang panas yang melanda Korsel menyebabkan ratusan pramuka pingsan pekan lalu. Suhunya mencapai 35 derajat Celcius. Pramuka Australia juga baru saja menarik diri dari Jambore karena risiko angin topan.
Beberapa kontingen mundur dari Jamdun diantaranya Kontingen Amerika Serikat dan Inggris telah meninggalkan sebelumnya karena panas yang ekstrem. Pramuka dari Singapura juga telah dipindahkan ke akomodasi lain tetapi masih berpartisipasi dalam kegiatan di lokasi perkemahan.
Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia juga telah menyiapkan rencana darurat untuk menghindari amukan taifun Khanun tersebut. Kedubes RI di Seoul dan Pemerintah Provinsi Jeollabuk siap membantu kontingen Indonesia.
Jambore tahun ini mendapat kritik keras karena tidak dapat memprediksi panas yang datang. Gubernur Provinsi Jeolla Utara, yang menjadi tuan rumah acara ini, Kim Kwan-young sudah meminta maaf karena kurangnya persiapan.