Kukar – Meski hasil investigasi belum menyimpulkan keterlibatan kegiatan pengeboran dalam kasus gagal panen kerang darah di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) tetap menyatakan dukungan terhadap langkah-langkah yang diambil Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar).
Dalam pertemuan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kukar pada Kamis (8/5/2025), perwakilan PHSS menegaskan bahwa seluruh kegiatan perusahaan, termasuk pengeboran migas, telah dijalankan secara aman, patuh, dan sesuai dengan regulasi lingkungan.
“Kami yakini operasional perusahaan dijalankan secara selamat dan sesuai aturan. Kami menghargai aspirasi masyarakat, selama disampaikan dalam koridor hukum,” ujar perwakilan PHSS.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi hasil investigasi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman (FPIK Unmul) yang mencakup analisis indeks saprobik, uji histopatologi jaringan, serta pelacakan polutan dengan isotop stabil δ13C.
Namun, PHSS menyebut hasil tersebut belum dapat secara konklusif menunjukkan keterkaitan langsung antara operasi migas dan gagal panen kerang.
“Berdasarkan kajian tersebut, tidak dapat disimpulkan secara pasti bahwa sumber pencemaran berasal dari operasi kami. Maka kami tetap berpegang bahwa tidak ada hubungan sebab-akibat,” lanjut perwakilan tersebut.
Meskipun demikian, PHSS tetap membuka ruang koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak terkait. Tujuannya adalah mencari solusi yang mengakomodasi kepentingan masyarakat tanpa mengorbankan kesinambungan produksi energi.
Perusahaan juga mengimbau seluruh pihak menjaga keamanan dan keselamatan operasi migas sebagai objek vital nasional, demi mendukung pencapaian ketahanan energi nasional.
“Perusahaan sangat prihatin atas kejadian ini, dan siap membantu upaya pemerintah daerah meminimalkan dampak kepada masyarakat, selama tetap sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkasnya.
PHSS berharap agar penyelesaian masalah lingkungan ini dapat dilakukan dengan cara yang objektif dan adil, melalui pendekatan ilmiah serta kerja sama antarlembaga.