Sabtu, Mei 24, 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
Wartasia.com
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah
No Result
View All Result
Wartasia.com
No Result
View All Result
Beranda Lainnya

Ternyata Begini Kisah Berdirinya Masjid Al Aqsa

Firman Fahri Firman Fahri
17 April 2023
in Lainnya
3
kisah pembanguna masjid al-aqsa

Ilustrasi: Masjid al-Aqsa (.inet)

91
SHARES
759
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappShare ke Twitter

Dexview Camp – Masjid Al-Aqsa sedang menjadi buah bibir masyarakat dunia usai polisi Israel kembali menyerang umat Muslim yang sedang beribadah pada Rabu (5/4/2023) lalu.

Kejadian itu menuai banyak kritik dari dunia. Sebab, Masjid Al-Aqsa merupakan salah satu situs suci bagi umat Muslim yang menyimpan sejarah penting.

Selain itu, Masjid Al-Aqsa pernah menjadi arah kiblat pertama bagi umat Islam di seluruh dunia sebelum bergeser ke Mekkah.

Masjid Al-Aqsa berada di kompleks Temple Mount atau Haram Al Sharif di Kota Tua Yerusalem. Area yang juga dikenal dengan sebutan Kompleks Masjid Al Aqsa itu kerap menjadi pusaran konflik antara Israel dan Palestina.

Siapa pendiri Masjid Al-Aqsa?

Ada sejumlah pendapat yang berbeda dari ulama. Ulama Ibnu Katsir, Ath-Thabari, dan Al-Qurthubi menyebutkan bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh malaikat atas perintah Allah SWT.

Namun, sebagian besar ulama juga meyakini bahwa sosok pertama yang membangun Masjid Al-Aqsa adalah Nabi Adam AS yang dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim AS.

Setelah Nabi Ibrahim AS, Nabi Sulaiman AS membangun Masjid Al-Aqsa dengan bangunan yang besar, kuat, dan indah. Namun, Masjid Al-Aqsa yang dibangun Nabi Sulaiman AS roboh setelah 370 tahun akibat diserbu bangsa Babilonia.

Di sisi lain, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh khalifah kedua Islam, Umar bin Khattab setelah kedatangannya ke Yerusalem.

Mengutip laporan Middle East Eye, Masjid Al-Aqsa mengalami banyak renovasi dan perluasan. Hal ini termasuk saat era Dinasti Ummayad, Abbasiyah, dan Kekaisaran Ottoman.

Sementara itu, melansir dari The Times of Israel, tentara Muslim awalnya muncul di sekitar Yerusalem pada 637 Masehi. Saat itu, sosok yang bertanggung jawab atas Yerusalem adalah wakil pemerintah Bizantium, Patriark Sophronius dan pemimpin Gereja Kristen.

Sophronius disebut-sebut menolak menyerahkan Yerusalem meskipun banyak pasukan Muslim yang mengepung kota itu. Namun, ia hanya bersedia untuk menyerahkan Yerusalem jika Umar bin Khattab datang.

Setelah mendapatkan permintaan tersebut, Umar bin Khattab pun segera meninggalkan Madinah dan pergi sendirian menuju Yerusalem dengan satu keledai dan satu asisten. Setibanya di Yerusalem, Umar bin Khattab langsung disambut Sophronius dan diajak berkeliling kota, termasuk Gereja Makam Suci.

Ketika waktu salat tiba, Sophronius mengajak Umar bin Khattab untuk salat di dalam gereja. Namun, pemimpin Islam tersebut menolak. Umar bin Khattab bersikeras bahwa jika ia salat di gereja, umat Islam akan menggunakannya sebagai alasan untuk mengubah gereja menjadi masjid. Artinya, tindakan ini bisa membuat situs suci umat Kristen terampas.

Sebagai gantinya, Umar bin Khattab akhirnya salat di luar Gereja, yakni lokasi yang berada di sisi selatan kompleks Al-Aqsa. Di tempat itulah Masjid Al-Aqsa dibangun.

Nama Asalnya Al-Qibli

Pada awalnya, Masjid Al-Aqsa diberi nama Al-Qibli yang berarti Masjid Kiblat. Nama tersebut sesuai dengan kondisi Masjid Al-Aqsa yang pernah menjadi arah kiblat pertama bagi umat Islam di seluruh dunia sebelum bergeser ke Mekkah.

Setelah berdiri tegak, Masjid Al Aqsa mengalami serangkaian renovasi dan perluasan sepanjang sejarahnya. Pada 661-750 SM, Dinasti Umayyah memperbaiki bangunan ini, kemudian dilanjutkan Khalifah Abassiyah, Dinasti Fatimiyyah, Dinasti Ayyubi, dan Kekaisaran Ottoman.

Meskipun telah melalui berbagai renovasi dan pembangunan, masjid ini berdiri di kompleks Al-Aqsa. Selain Masjid Al-Aqsa, di area ini juga terdapat Dome of The Rock dan Tembok Ratapan.

Dome of the Rock atau Baitul Maqdis adalah tempat yang menjadi pijakan Nabi Muhammad saat Isra Mi’raj atau perjalanan menuju langit ke tujuh alias Sidratul Muntaha, sementara itu Tembok Ratapan diyakini umat Yahudi sebagai satu-satunya kuil kedua yang bertahan usai dihancurkan Romawi.

Tags: Dinasti AyyubiDinasti FatimiyyahDinasti UmayyahKekaisaran OttomanKhalifah AbassiyahMasjid Al-Aqsa
Previous Post

Ramai-Ramai Negara Mulai Menjauhi AS, Ada Apa?

Next Post

Kementerian BUMN & Telkom Bagikan Sembako Murah di Batulicin

Next Post
Telkom membagikan sembako

Kementerian BUMN & Telkom Bagikan Sembako Murah di Batulicin

Comments 3

  1. binance says:
    6 bulan ago

    I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.

  2. Binance美国注册 says:
    5 bulan ago

    Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.

  3. mayo clinic augmentin says:
    4 bulan ago

    drug augmentin Even if your equine appears to feel better, the entire treatment plan should be completed to prevent relapse

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERLANGGANAN BERITA & ARTIKEL

Wartasia.com

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia

Navigate Site

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman

Follow Us

No Result
View All Result
  • Politik
  • Nasional
  • Daerah

© 2023 PT Media Wartasia Indonesia