Jakarta – Pada paruh pertama tahun 2023, tercatat total belanja kementerian dan lembaga mencapai Rp 417,2 triliun. Mayoritas anggaran ini didominasi oleh belanja dari Kementerian Pertahanan yang dipimpin oleh Menhan Prabowo Subianto.
Isa Rachmatarwata, selaku Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, menyatakan bahwa anggaran untuk Kementerian Pertahanan mencapai angka tertinggi pada semester I-2023, yakni sebesar Rp 58,8 triliun. Disusul oleh anggaran Polri yang mencapai Rp 54,6 triliun.
Selanjutnya ada Kementerian PUPR sebesar Rp 38,5 triliun, diikuti dengan Kementerian Sosial Rp 38,5 triliun, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Rp 30,6 triliun. Kementerian Keuangan Rp 23,3 triliun dan Kementerian Perhubungan Rp 12,6 triliun.
“Kemenkeu juga besar Rp 23,3 triliun terutama untuk belanja biosolar dari BLU BPDPKS,” ucap Isa saat konferensi pers APBN secara daring Senin (24/7/2023).
Secara keseluruhan, Isa mengatakan, belanja K/L yang sebesar Rp 417,2 triliun itu tumbuh 5,9% dibanding realisasi pada paruh pertama tahun lalu Rp Rp 393,8 triliun. Besarannya pun telah mencapai 41,7% dari target tahun ini Rp 1.000,8 triliun.
Belanja negara sendiri juga telah tumbuh 0,9% pada semester I-2023 dengan realisasi Rp 1.255,7 triliun lebih tinggi dari realisasi pada semester I-2022 sebesar Rp 1.244,9 triliun. Namun, realisasinya baru 41% dari target Rp 3.061,2 triliun tahun ini.
“Jadi kita lihat belanja masih tetap kita jaga, kita support terus K/L untuk bisa melakukan kegiatannya dengan baik dan kita lihat pertumbuhan di belanja,” tegas Isa.
Sebagai informasi, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, Kementerian Pertahanan juga sebetulnya merupakan kementerian yang mendapatkan anggaran paling jumbo pada 2023.
Anggaran yang diperoleh Prabowo untuk pelaksanaan Tahun Anggaran 2023 yakni sebesar Rp 134,32 triliun. Anggaran tersebut adalah anggaran yang disepakati pemerintah dan DPR setelah adanya usulan tambahan anggaran sebesar Rp 2,4 triliun dari usulan awal pemerintah.
Sementara itu, dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, pada awal September 2022, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra menjelaskan, alokasi anggaran direncanakan untuk sejumlah pos Kemenhan dan TNI serta belanja berdasarkan jenisnya.
Secara rinci, anggaran program pelaksanaan tugas TNI sebesar Rp 3,62 triliun, program profesionalisme dan kesejahteraan prajurit sebesar Rp 12,35 triliun, program kebijakan dan regulasi pertahanan sebanyak Rp 24,68 miliar.
Selanjutnya program modernisasi alutsista, non-alutsista, dan Sarpras Pertahanan sebesar Rp 35,19 triliun. Kemudian, pagu anggaran program pembinaan sumber daya pertahanan sebesar Rp 338,86 miliar.
Ada juga untuk program riset, industri, dan pendidikan tinggi pertahanan sebesar Rp 607,89 miliar, serta program dukungan manajemen sebesar Rp 79,77 triliun.
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.
I will immediately grab your rss as I can not find your e-mail subscription hyperlink or e-newsletter service. Do you’ve any? Please allow me understand so that I may just subscribe. Thanks.
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!
Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.