Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bergerak cepat untuk merealisasikan wacana pengalihan status Jembatan Mahakam I dari aset daerah menjadi milik daerah.
Gubernur Rudy Mas’ud disebut telah menyampaikan usulan tersebut ke Kementerian Perhubungan. Langkah ini diharapkan segera membuahkan hasil positif sehingga upaya pihak pemprov bisa segera melakukan revitalitasi.
“Pak gubernur juga sudah bertemu Menteri Perhubungan. Kita ingin jembatan itu menjadi aset daerah supaya pengelolaan jembatan, pengolongan itu masuk ke daerah,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Seno Aji, Senin, 5 Mei 2025.
Pemprov Kaltim mengajukan rencana pengalihan status Jembatan Mahakam I karena beberapa alasan. Hal yang dinyatakan Seno paling mendesak adalah keinginan merevitalisasi jembatan tersebut.
Apalagi, sejak diresmikan pada 1986, infrastruktur itu telah 23 kali ditabrak kapal pengangkut batu bara. Meski revitalisasi tidak dapat tertunda, pihak pemprov memiliki keterbatasan untuk melakukan tahapan tersebut. Sebab, Jembatan Mahakam masih berstatus sebagai aset nasional.
Di sisi lain, pihak Pemprov Kaltim tetap menanggung biaya asuransi dan pengamanan infrastruktur jembatan tanpa mendapat kewenangan pengelolaan ataupun pendapatan dari aktivitas yang berlangsung di jalur air tersebut.
“Ini juga dilema bagi kita. Kita nggak dapat produknya, tapi kita hanya mengamankannya saja,” tegas Seno.
Alasan lain usulan pengalihan status Jembatan Mahakam I karena berkaitan dengan revitalisasi untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas antarwilayah, khususnya akses vital menuju kawasan industri dan pelabuhan.
Jika menjadi aset daerah, Jembatan Mahakam tak hanya menjadi simbol konektivitas. Namun, juga sumber ekonomi baru melalui pengelolaan sektor perairan dan infrastruktur transportasi sungai yang selama ini belum tergarap optimal.
Pemprov Kaltim menargetkan agar jembatan ini dapat dikelola lebih efisien, aman, dan memberi manfaat langsung, baik dari sisi keselamatan pengguna jalan maupun kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.