KEMUNCULAN gerombolan remaja yang berkonvoi dan membuat kerusuhan di beberapa daerah, termasuk Surabaya, ternyata dibarengi kabar keliru. Misalnya, video yang diunggah di Instagram terkait penusukan oleh orang tak dikenal di Surabaya.
’’Pray for srby,’’ bunyi keterangan dalam video itu. Watermark dengan video penusukan tersebut mengesankan peristiwa terjadi di Surabaya, dengan mencantumkan tulisan srby.
’’Begal begitu sadis melukai hingga tega membunuh korbannya, tapi ketika berhasil ditangkap dan dihajar seperti ini, langsung ampun-ampun. Kita lihat apakah para pelaku begal setelah melihat video ini bertambah atau berkurang, seandainya bertambah tolong hukumannya diperberat lagi. Terima kasih bapak TNI,’’ tulis akun Instagram @grabagupdate.
Dari hasil pengamatan, ada dua rekaman berbeda dalam video itu. Setelah video penusukan, ada rekaman pria berbaju loreng yang memukuli seseorang dengan menggunakan slang. Seolah-olah dua rekaman itu merupakan satu rangkaian, dari pelaku penusukan lalu tertangkap petugas (s.id/GangsterSrby).
Informasi tersebut tentu cukup janggal. Sebab, rekaman pria berbaju loreng itu beredar jauh sebelum insiden ramainya gangster dan tawuran di Surabaya. Berdasar penelusuran, rekaman pertama yang memperlihatkan aksi penusukan tidak terjadi di Surabaya, bahkan Indonesia. Melainkan di Thailand pada 2017.
Yandex, situs padanan gambar asal Rusia, mengarahkan Wartasia.com pada blog berbahasa Rusia. Rekaman identik itu menyebutkan bahwa kasus penusukan terjadi di Koh Samui, sebuah pulau di Thailand. Kasus tersebut berkaitan dengan perampokan. Ulasan yang terbit pada 23 Januari 2017 itu berjudul Perampokan di Thailand: Lebih Baik Memberikan Semua yang Anda Miliki!. Anda dapat membacanya di s.id/Thailand2017.
Kemudian, rekaman kedua tentang pria berbaju loreng itu beredar sejak 2017. Portal wartakota.tribunnews.com mengunggah ulasan tersebut pada 25 Mei 2017. Judulnya Video: Pria Berseragam Loreng Ini Pecuti Pencopet Tanpa Ampun.
Menurut Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa, peristiwa itu terjadi di Stasiun Depok Baru pada Sabtu (13/5/2017) pukul 10.00 WIB. Diduga, pria yang dicambuk itu adalah pencopet. Korban pencopetan adalah Umi Alifah, sedangkan Sunandar Kusnan menjadi saksi kejadian tersebut.
Terduga pelaku pencopetan bernama Fery Ansyah. Dia ternyata sudah berkali-kali tertangkap basah mencopet. ’’Pernah beberapa kali ditangkap, tapi tidak bisa dilanjut ke pihak kepolisian karena tidak cukup bukti. Jadi tidak bisa diproses,’’ katanya. Anda dapat membacanya di s.id/CopetKRL2017.
FAKTA
Dua rekaman video akun Instagram @grabagupdate itu bukan di Surabaya. Satu rekaman menunjukkan perampokan di Thailand, lainnya tentang copet di KRL.