HOAX tentang gempa bumi di Turki terus bermunculan di aplikasi TikTok. Misalnya, produsen hoax yang mengunggah video yang dinarasikan ada seorang ulama tidak segera berpindah dari lokasi wawancara saat gempa.
”Saat gempa terjadi di Turki 06/02/2023, ulama ini tidak beranjak dari tempat duduknya, maasyaa Allah KEAGUNGAN SHOLAWAT,” tulis akun TikTok @kelfinusman2. Kondisi di dalam ruangan itu terkesan berguncang-guncang (s.id/TakPengaruhGempa).
Situasi pada video 1 menit 19 detik itu terkesan direkayasa. Sebab, di awal video tampak sekilas ada pria berkacamata yang tertawa. Berdasar penelusuran, video tersebut beredar sejak 2013. Lantas, video itu diunggah pula pada 2015 dan 2016.
Salah satunya oleh situs berbahasa Turki, Haberturk, pada 17 Agustus 2018 yang mengulas dengan judul Prank Kamera pada Imam! Memecahkan Rekor Penonton.
”Lelucon gempa yang dibuat untuk seorang ulama di televisi Arab membuat penonton tertawa. Keadaan menegangkan itu memperlihatkan para ulama saat gempa dan menunjukkan gambar-gambar menarik tersebut.” Begitu keterangannya. Anda dapat melihatnya di s.id/PrankGempa.
Kanal YouTube Saint Barthélemy mengunggah lebih jelas video terkait itu dengan durasi panjang. Tampak ada banyak kamera dalam ruangan tersebut, termasuk setelah keluar ruangan on air. Video itu diunggah pada 22 Agustus 2013.
”Untuk mendukung pendidikan ilmiah, seni, dan filosofis dalam upaya mengatasi indoktrinasi agama dan politik. Imam dan Gempa Bumi (2013). Ditayangkan di Tunisia.” Tertulis dalam judul video itu merupakan sebuah prank. Anda dapat melihatnya di s.id/TayangDiTunisia.
FAKTA
Video seorang bersalawat saat ruangan bergetar seperti gempa itu adalah prank. Video tersebut beredar jauh sebelum gempa bumi di Turki.